Bela Peduli dan Muslimat Nu Malut Gelar Gebyar Festival Qasidah
Ajang Pelestarian Nilai Religius dan Kearifan Lokal
TERNATE (kalesang)– Yayasan Bela Peduli bersama Pengurus Wilayah Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Maluku Utara menggelar Gebyar Festival II Qasidah Rebana dan Bintang Vokalis.
Festival yang yang dihelat di Bela Hotel, Kota Ternate itu diikuti oleh 68 peserta dari 10 kabupaten/kota di Maluku Utara. Yang terdiri dari 28 peserta lomba Qasidah Rebana dan 40 peserta lomba vocal Tunggal.
Festival Qasidah Rebana dan Bintang Vokalis dimulai pada 12 Juli 2024 hingga 14 Juli 2024, dan dibuka langsung oleh para tokoh NU Maluku Utara dan seluruh pimpinan cabang Muslimat NU kabupaten/kota se-Maluku Utara.
Ketua Muslimat NU Maluku Utara, Rosita Alting mengatakan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari festival 2023 lalu. Namun, pada 2024, ditambahkan satu jenis lomba yaitu bintang vokalis.
“Bagi peserta yang menjadi juara, kedepannya dapat mewakili Maluku Utara ke ajang nasional,” katanya.
Ketua Yayasan Bela Peduli, Sherly Tjoanda mengungkapkan, Gebyar Festival Qasidah berawal saat dirinya berkunjung ke daerah-daerah dan melihat potensi Qasidah rebana ibu-ibu muslimat. Baginya, dengan begitu, ajang untuk ibu-ibu Muslimat NU perlu diadakan.
“Seni Qasidah bukan sekadar lantunan syair dan irama yang indah. Lebih dari itu, ia adalah manifestasi dari kecintaan kita pada ajaran Agama, sekaligus ekspresi seni budaya yang menyatukan umat. Melalui Qasidah, kita bisa menyampaikan pesan-pesan moral, nasihat agama, dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para pendahulu kita,” tuturnya.
Pada festival Gebyar Qasidah ini, Sherly memuji antusiasme peserta yang telah mempersiapkan mengikuti lomba dengan maksimal. Ia juga bersyukur bisa menjadi bagian dari inisiator dan fasilitator acara ini.
“Saya menyadari, kontribusi ini tidak seberapa dibandingkan dengan semangat dan kerja keras ibu-ibu sekalian dalam menjaga seni Qasidah tetap hidup. Ibu-ibu sekalian adalah bukti nyata bahwa seni Qasidah masih terus hidup dan relevan di tengah masyarakat kita,” ujarnya.
Sementara itu, Pembina Yayasan Bela Peduli, Benny Laos berharap, kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik dan menjadi ajang silaturahmi warga Nahdliyin se-Maluku Utara. Benny juga menyatakan kekagumannya kepada para peserta.
“Ibu-ibu sekalian adalah inspirasi bagi kita semua. Di tengah kesibukan mengurus keluarga dan pekerjaan sehari-hari, ibu-ibu masih menyempatkan diri untuk berlatih, menjaga, dan melestarikan seni Qasidah. Ini adalah bukti nyata bahwa cinta pada seni dan budaya tidak pernah mengenal batas usia atau status,” pungkasnya.
Reporter: Sitti Muthmainnah
Editor: Redaksi