TERNATE (kalesang) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara mencatat nilai impor pada Agustus 2024 sebesar US$ 320,91 juta, turun 15,89 persen dibandingkan Juli 2024 yang mencapai US$ 381,54 juta. Disumbang sektor mesin-mesin pesawat mekanik.
Penurunan ini diungkapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Malut, Nurhidayat Maskat, dalam rilis resmi terkait perkembangan ekspor dan impor provinsi, Selasa (17/9/2024).
Nurhidayat menjelaskan bahwa meskipun terjadi penurunan secara bulanan (month-to-month), nilai impor Maluku Utara justru mengalami peningkatan yang signifikan secara tahunan (year-on-year).
“Jika dibandingkan dengan Agustus 2023 yang mencatatkan nilai impor sebesar US$ 205,33 juta, pada Agustus 2024 terjadi peningkatan sebesar 56,29 persen,” ungkapnya.
Kontribusi terbesar terhadap impor Maluku Utara pada Agustus 2024 berasal dari mesin-mesin atau pesawat mekanik (HS 84) dengan pangsa 24,67 persen. Di posisi kedua, mesin atau peralatan listrik (HS 85) menyumbang 15,31 persen, disusul bahan bakar mineral (HS 27) sebesar 14,61 persen, serta benda-benda dari batu, gips, dan semen (HS 68) yang memberikan kontribusi sebesar.
Nurhidayat menambahkan, terdapat empat kelompok komoditas yang mengalami peningkatan impor. Produk kimia (HS 38) mengalami putaran tertinggi dengan kenaikan 103,82 persen. Benda dari batu, gips, dan semen (HS 68) naik 85,36 persen, diikuti oleh bahan bakar mineral (HS 27) yang meningkat 33,42 persen, dan pengerasan, kerak, serta abu logam (HS 26) dengan kenaikan sebesar 3 ,63.
Namun beberapa komoditas mengalami penurunan, antara lain mesin atau pesawat mekanik yang turun 13,39 persen, kendaraan dan bagiannya (HS 87) turun 19,43 persen, serta garam, belerang, dan kapur (HS 25) yang mencatat penurunan drastis.
“Pangsa impor terbesar Maluku Utara pada Agustus 2024 berasal dari tiga negara, yaitu Tiongkok, Filipina, dan Arab Saudi,” tutup Nurhidayat.
Editor : Yunita Kaunar