HALTENG (kalesang) – Sekelompok perempuan pesisir dari Halmahera mengadakan diskusi bertajuk “Ruang Hidup” sebagai langkah untuk menyuarakan terhadap ancaman lingkungan dan dampak industri di wilayah Halmahera Tengah.
Diskusi yang berlangsung di Desa Sagea, Kecamatan Weda Utara, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, ini merupakan kolaborasi antara berbagai komunitas seperti Jurnalis Rakyat Maluku Utara, Tempo Witness, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ternate, Walhi Maluku Utara, Save Sagea, Fakawele, serta Sekolah Perempuan Pesisir Halmahera.
Diskusi tersebut, mengajak para peserta memikirkan pentingnya menjaga ruang hidup sebagai satu kesatuan antara manusia dan alam.
Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat pesisir Halmahera menghadapi ancaman serius dari polusi udara dan pencemaran sungai yang disebabkan oleh aktivitas penambangan dan pabrik pengolahan nikel.
“Sungai Sagea, yang sebelumnya menjadi sumber kehidupan, kini tercemar akibat eksploitasi hutan di hulu sungai oleh perusahaan pertambangan,” Rifya Rusdi, Koordinator Perempuan Pesisir Halmahera.
Selain diskusi publik, acara ini juga menyuguhkan pameran foto yang menyoroti kehidupan masyarakat Sagea yang terdampak langsung oleh Proyek Strategis Nasional (PSN) dan hilirisasi nikel yang dikelola oleh PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP).
“Melalui foto-foto ini, para pengunjung diajak memahami lebih dalam bagaimana proyek-proyek besar tersebut mempengaruhi kehidupan sosial dan keseharian masyarakat setempat,” ungkap Rifya.
Rifya, memperkenalkan Sekolah Perempuan Pesisir Halmahera sebagai komunitas yang bertujuan meningkatkan pendidikan karakter dan kepemimpinan bagi perempuan yang rentan menghadapi dampak PSN.
“Banyak perempuan yang putus sekolah atau pernikahan dini akibat tekanan ekonomi dan lingkungan. Sekolah ini hadir sebagai ruang untuk menguatkan perempuan,” ujar Rifya.
Acara ini diharapkan dapat menjadi pengingat akan pentingnya menjaga kelestarian alam dan hak-hak perempuan dalam menghadapi ancaman industri yang terus berkembang di wilayah mereka.
Penulis : Caca Yunita
Editor : Caca Yunita