[PREBUNKING] Tips Menyikapi Informasi soal Klaim Money Politic Pilkada 2024
TERNATE (kalesang) – Pemantauan Mafindo sepanjang semester pertama 2024 menunjukkan hoaks politik didominasi lima isu utama yakni dukungan politik, diikuti topik kecurangan pemilu, karakter atau gaya hidup, klaim kemenangan dan, penolakan. Adapun mayoritas hoaks Pemilu terfokus pada serangan terhadap kandidat.
Pengamatan juga menunjukkan, hoaks pra-pemilu mulai meningkat pada Juni atau menjelang Pilkada Serentak 2024.
Salah satu yang masih mengemuka setelah masa pemungutan suara Pilkada adalah isu dukungan politik dan kecurangan, di antaranya soal tudingan politik uang. Sebagaimana saat Pemilu 2024, topik ini rentan digunakan sebagai bahan untuk memicu kegaduhan lantaran proses pengusutannya masih berjalan.
Informasi mengenai tudingan politik uang dan dukungan politik misalnya ditemukan pada Pilkada Maluku Utara 2024. Sebuah video beredar di media sosial dan diklaim terkait dugaan bagi-bagi uang oleh salah seorang camat sebelum masa pencoblosan Pilkada Pulau Morotai.
Namun, hingga saat ini belum ada bukti valid. Sementara petugas Bawaslu pun tengah memproses laporan dugaan praktik politik uang tersebut.
BACA JUGA: [KELIRU] Video Lama Aksi Demonstrasi Diedarkan dengan Narasi Baru
Contoh 1: Pilkada Pulau Morotai
Konteks Klaim
Sebuah video yang diduga menunjukkan Camat Morotai Selatan Barat, Pardi Sumtaki, membagikan uang pada malam sebelum pencoblosan di Kabupaten Pulau Morotai beredar luas di media sosial. Video ini memunculkan tuduhan bahwa Pardi Sumtaki terlibat dalam praktik politik uang untuk mendukung pasangan calon tertentu, di media sosial Facebook dan Grup Whatsapp. Dengan caption “Diduga bagi-bagi uang dan ajak warga pilih sheely Tjoanda Camat Morotai Selatan Barat diamuk masa”.

Namun, penting untuk memahami bahwa sejauh ini belum ada bukti yang valid untuk mendukung tuduhan ini. Investigasi lebih lanjut oleh pihak yang berwenang, seperti Bawaslu, masih berlangsung.
Apa yang Terlihat dalam Video?
- Video berdurasi 59 detik ini memperlihatkan suasana warga yang tampak mengusir seseorang yang diduga adalah Camat Morotai Selatan Barat.
- Tidak ada adegan yang jelas menunjukkan pembagian uang dalam video tersebut.
Melalui media arus utama, seperti yang diberitakan oleh Halmaherapost.com, dugaan pemberian uang untuk memenangkan salah satu pasangan calon belum dapat dibuktikan. Dalam video yang beredar di media sosial, tidak ada bukti yang cukup untuk menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan praktik money politik.
Selain Halmaherapost.com, media lain seperti Haliyora.id dan beberapa media arus utama lainnya juga memberitakan peristiwa serupa, namun belum ada bukti yang menguatkan bahwa Camat terlibat dalam kegiatan tersebut.
Tanggapan Bawaslu
Ketua Bawaslu Kabupaten Pulau Morotai, Ramla Molle, telah mengkonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan dan video tersebut. Namun, Bawaslu menegaskan bahwa diperlukan proses penelusuran lebih lanjut sebelum menetapkan adanya pelanggaran.
“video sudah kita terima, namun harus dilakukan investigasi lebih lanjut sesuai prosedur, kita tidak langsung menetapkan ini adalah money politic, tanpa melakukan investigasi, untuk itu kita menunggu hasil investigasi dulu,”ungkapnya.
Contoh 2 Pilkada Sumut
Konteks Klaim
Hal serupa terjadi dalam Pilgub Sumatera Utara, tepatnya di Kecamatan Medan. Dugaan pembagian amplop untuk memenangkan salah satu kandidat pada Pilgub Sumut juga diberitakan oleh Cek Fakta Tempo dengan judul “Belum Ada Bukti Kepala Lingkungan Bagi-Bagi Amplop Serangan Fajar untuk Calon Nomor Urut 1 di Pilgub Sumut.” Hingga saat ini, tuduhan tersebut masih belum dapat dibuktikan.
Beredar, sebuah video dugaan bagi-bagi amplop yang diklaim dilakukan Kepala Lingkungan di Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan untuk memenangkan salah satu kandidat.

Pengunggah memberikan narasi: “Diduga seorang kepling sedang melakukan serangan fajar di wilayah labuhan di belakang pajak pagi (pekong) kecamatan Medan Labuhan, Kelurahan Pekan Labuhan. Selasa (26/11/2024) malam.”
Namun, pemeriksaan tim Cek Fakta Tempo mendapati belum ada bukti terkait video berisi klaim dugaan bagi-bagi uang tersebut.
Mengapa Perlu Skeptis?
- Belum Ada Bukti Konkret:
Video hanya menunjukkan interaksi tanpa bukti nyata tindakan politik uang. - Proses Hukum Belum Selesai:
Investigasi resmi dari Bawaslu masih berlangsung. Semua pihak diminta menunggu hasil penyelidikan. - Potensi Manipulasi Narasi:
Sebuah video tanpa konteks lengkap dapat disalahartikan untuk mempengaruhi opini publik.
Kesimpulan Sementara
Tuduhan bahwa Camat Morotai Selatan Barat terlibat dalam politik uang belum terbukti secara sah.
Begitu pun dengan dugaan politik uang pada Pilgub Sumut. Berdasarkan pemeriksaan tim Cek Fakta Tempo–dengan mewawancarai anggota Bawaslu Kota Medan, video berisi klaim bagi-bagi uang serangan fajar untuk memenangkan calon tertentu di Sumatera Utara, belum ada bukti.
Pola Potensi Hoaks dengan Isu Kecurangan
- Menggunakan isu yang rentan dipelintir karena pengusutan oleh pihak berwenang tengah berlangsung (biasanya proses penelusuran memakan waktu)
- Menggunakan video atau foto yang digunakan di luar konteks atau dimanipulasi (di-kolase atau diedit)
- Narasi menyerang kandidat tertentu disertai informasi sumir dan tanpa bukti detail
- Menyebarkan konten melalui media sosial dan sumber seringkali tidak jelas
Langkah untuk Menghadapi Informasi Serupa
- Cek Kredibilitas Sumber: Pastikan informasi berasal dari sumber tepercaya, seperti media resmi atau lembaga berwenang.
- Bandingkan Fakta: Cari laporan dari berbagai sumber kredibel untuk memastikan keakuratan informasi.
- Periksa Konten Visual: Tinjau apakah video atau foto telah dimanipulasi atau dipotong sehingga keluar dari konteks.
- Tunggu Hasil Investigasi: Jangan terburu-buru menyimpulkan tanpa ada pernyataan resmi dari otoritas terkait.
- Hindari Penyebaran Informasi Belum Terverifikasi: Menyebarkan informasi yang belum terbukti hanya akan menambah kebingungan dan potensi hoaks.
Potensi kecurangan selama masa kontestasi politik selalu menjadi perhatian serius. Hanya saja tuduhan keterlibatan Camat Morotai Selatan Barat dalam politik uang belum terbukti secara sah. Klaim dalam video yang beredar terkait bagi-bagi uang serangan fajar belum memiliki bukti yang valid menurut hasil pemeriksaan pihak berwenang.
Penyebaran isu ini mencerminkan pola hoaks yang sering memanfaatkan isu sensitif, seperti kecurangan dalam pemilu, dengan menggunakan konten manipulatif, narasi tanpa bukti jelas, dan sumber yang tidak kredibel.
Untuk menghadapi informasi serupa, penting untuk memeriksa kredibilitas sumber, membandingkan fakta dari berbagai sumber terpercaya, mengevaluasi konten visual, menunggu hasil investigasi resmi, dan menghindari penyebaran informasi yang belum terverifikasi.
Mari bersama-sama tetap kritis dan menunggu hasil investigasi dari pihak berwenang seperti Bawaslu. Jangan mudah terprovokasi oleh narasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
REFERENSI:
https://drive.google.com/file/d/1rtvW9oIs_794UYeqUO_xJCoVblv3gVju/view
Penulis: Yunita Kaunar