HALBAR (kalesang) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat menanggapi peningkatan aktivitas Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, yang naik status dari level III ‘Siaga’ menjadi level IV ‘Awas’ pada 15 Januari 2025.
Tim BNPB yang dipimpin, Deputi Bidang Sistem dan Strategi, Raditya Jati, telah tiba di Halmahera Barat pada 16 Januari 2025 untuk memastikan penanganan darurat pasca erupsi berjalan dengan baik.
“Kami diperintahkan oleh Kepala BNPB untuk memastikan masyarakat dalam kondisi aman,” ujar Raditya dalam keterangannya.
Dalam kunjungan tersebut, BNPB menyatakan komitmennya untuk mendampingi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Barat dalam penanganan bencana. Raditya menyebut pemerintah pusat siap membantu melengkapi kebutuhan dasar masyarakat yang terdampak erupsi.
“Kami mendukung dan mendampingi pemerintah daerah. Apa yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat akan dipenuhi,” tambah Raditya.
Diskusi dan Tinjauan Pos Pengamatan

Raditya juga telah mengadakan diskusi dengan BPBD Provinsi Maluku Utara, Bupati Halmahera Barat, Sekretaris Daerah, serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat terkait langkah awal penanganan bencana. Salah satu fokus utama adalah memastikan pengungsian yang layak bagi masyarakat jika status level IV terus berlanjut.
Tim BNPB kemudian meninjau Pos Pengamatan Gunung Api Ibu untuk mendapatkan penjelasan dari tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait kondisi terkini Gunung Ibu. Raditya mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan hanya mengikuti informasi resmi dari PVMBG dan pemerintah.
“Masyarakat jangan panik dan tetap ikuti informasi yang resmi dari PVMBG dan pemerintah,” tegasnya.
Kunjungan ke Pengungsian
Tim BNPB juga mengunjungi lokasi pengungsian di Gereja Tongotesungi, Desa Akesibu, Kecamatan Ibu, tempat 182 warga telah mengungsi. Para pengungsi mengaku telah mendapatkan fasilitas yang memadai, termasuk kebutuhan makanan dan layanan kesehatan.
Aktivitas Gunung Ibu Masih Tinggi

Gunung Ibu hingga kini terus menunjukkan aktivitas erupsi dengan variasi ketinggian kolom abu mencapai 1.500 meter dari atas kawah. Letusan tertinggi terpantau pada pukul 15:44 WIT dengan kolom abu berwarna kelabu tebal mengarah ke barat.
Aktivitas vulkanik ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 98 detik.
Imbauan kepada Masyarakat
Pemerintah menghimbau masyarakat dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas pada radius 5 km dari kawah dan perluasan sektoral hingga 6 km ke arah bukaan kawah bagian utara.
“Selain itu, masyarakat diminta mengikuti arahan dari pemerintah daerah dan menghindari informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” Ucap Raditya.
Reporter : Caca
Redaktur : Caca