Membaca Realitas
728×90 Ads

DJPb Malut, Dorong Rumput Laut Jadi Pertumbuhan Ekonomi Baru

TERNATE (Kalesang) – Kanwil DJPb Provinsi Maluku Utara melalui, Media Briefing Torang Pe APBN, mengungkapkan Maluku Utara memiliki potensi produksi rumput laut dan produk olahannya yang dapat meningkatkan perekonomian di Maluku Utara, Jumat (24/1/2025).

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, dari tahun rumput laut terus mengalami peningkatan produksi, pada 2019-2020  produksi rumput laut mencapai 81.555 ton, 2021 naik menjadi 86.282 ton, 2022 naik menjadi 135.074 ton dan 2023 naik menjadi 130.763 ton.

Kepala  Perwakilan Kementerian Keuangan Maluku Utara, Tunas Agung Jiwa Brata, mengungkapkan bahwa, rumput laut merupakan produk memiliki potensi tinggi di Maluku Utara, karena berdasarkan data yang diperoleh dari tahun ke tahun itu produksinya terus bertambah.

“ Rumput Laut merupakan salah satu komoditas laut berpotensi dikembangkan, baik dalam skala lokal maupun global,” jelasnya.

Berdasarkan data KKP, Indonesia menghasilkan produksi rumput laut dengan rata-rata sebesar 9,5 juta ton per tahun selama kurun waktu 2019 hingga 2023.

“Provinsi Maluku Utara pun mencapai posisi ke-10 se-Indonesia dalam produksi Rumput Laut. Dari tahun 2019 sampai tahun 2023, volume produksi Rumput Laut lingkup Maluku Utara cenderung terus mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Maluku Utara menjadi 1 dari 15 provinsi sentra produksi rumput laut berkontribusi 99,6 persen terhadap total produksi rumput laut nasional. KKP pun berencana memperluas proyek percontohan (modelling) hilirisasi rumput laut ke daerah Maluku Utara.

Sementara, rumput laut tersebut pun memiliki beberapa olahan seperti makanan dan kosmetik.

“Selain produksi yang meningkat, rumput laut juga bisa diolah menjadi makanan seperti, pembuatan agar-agar, tempura rumput laut (Gimari), Keripik rumput laut (nori), sup rumput laut (miyeokguk). Produk lain seperti, obat, pupuk, cat, cosmetic, dan dental gigi,” bebernya.

728×90 Ads