KALESANG – Di sebuah ruangan yang dipenuhi kesedihan, tangisan seorang ibu tak kunjung reda. Fitriani Basri, ibu dari Sahril Helmi kontributor MetroTV, korban hilang dalam insiden ledakan speed boat milik Basarnas Rigid Inflatable Boat (RIB) 04 di perairan Oba, Tidore Kepulauan, terus larut dalam duka. Sudah lima hari pencarian dilakukan, namun sang anak, yang merupakan tulang punggung keluarga, belum juga ditemukan.
Mengenakan jilbab kuning yang sesekali digunakannya untuk menyeka air mata, Fitriani menceritakan bagaimana hatinya hancur sejak malam nahas itu.
“Malam itu kalau dikasih tahu saya, kalau dia pergi tengah malam, saya pasti akan melarang dia. Kasihan, dia itu tulang punggung keluarga ini,” ucapnya dengan suara bergetar, sebelum kembali terisak dan menutup wajahnya dengan kedua tangan.
Kesedihan yang begitu dalam membuat ruangan itu hening. Sejumlah jurnalis yang meliput tak mampu menahan air mata mereka. Kesedihan Fitriani menular, mengingat betapa besar harapan seorang ibu untuk dapat kembali melihat anaknya, walau dalam kondisi apapun.
Harapan yang Tak Padam

Dengan suara yang terbata-bata di tengah tangis yang tak terbendung, Fitriani hanya punya satu permintaan: pencarian jangan dihentikan.
“Saya mohon, tolong cari dia sampai dapat. Biar saya bawa pulang dia, bagaimanapun bentuknya. Tolong, tolong cari sampai ketemu,” pintanya dengan penuh harap.
Di sampingnya, sang suami, Helmi Sahabudin Hi Kasim, duduk diam dengan tatapan kosong. Ia tak banyak berkata-kata, hanya menunduk dan sesekali mengusap air matanya yang terus mengalir. Satu-satunya pertanyaan yang terlontar darinya hanyalah, “Apakah saat Sahril jatuh dia masih terlihat? Dan posisi duduknya waktu itu di sebelah mana?”
Sebuah pertanyaan yang seolah ingin mencari kepastian, meski ia tahu jawabannya mungkin akan membuat hatinya semakin perih.
Tragedi yang Menghancurkan Banyak Hati
Insiden ledakan speed boat Basarnas RIB 04 terjadi pada Minggu malam, sekitar pukul 23.00 WIT. Ledakan tersebut mengakibatkan 11 orang menjadi korban—tiga di antaranya meninggal dunia, tujuh selamat, dan satu orang hilang, yakni Sahril Helmi, yang dikenal sebagai kontributor Metro TV.
Hari ini, pencarian telah memasuki hari kelima. Tim SAR masih terus berupaya menyisir perairan Gita, Tidore Kepulauan, dengan harapan menemukan keberadaan Sahril, memberikan kepastian bagi keluarga yang kini hanya bisa menggantungkan harapan mereka pada keajaiban.
Sementara berada di Kantor Basarnas Ternate, Kelurahan Jambula Kecamatan Ternate Pulau, Kota Ternate Maluku Utara, Fitriani Basri dan Helmi Sahabudin terus menunggu kabar. Mereka tahu, setiap detik yang berlalu adalah pertarungan antara harapan dan ketakutan.
“Apapun yang terjadi, tolong dicari sampai ketemu. Itu saja harapan kami saat ini,” ungkap sang ayah dengan suara yang hampir tak terdengar, tenggelam dalam kesedihan.
Kini, harapan itu ada di tangan para pencari. Dan bagi seorang ibu, selama anaknya belum ditemukan, air matanya tak akan pernah kering.