Kalesang – Sekretaris Daerah Kota Ternate, Rizal Marsaoly, secara resmi membuka kegiatan pasar murah tahun 2025 sebagai langkah untuk menekan inflasi dan menstabilkan harga bahan pokok menjelang bulan suci Ramadhan.
Kegiatan pasar murah ini berlangsung pada 18 dan 20 Februari 2025, mulai pukul 09.30 hingga 16.00 WIT, di Halaman Benteng Oranje.
Dalam pasar murah ini, masyarakat dapat memperoleh paket sembako dengan harga lebih terjangkau, yang terdiri dari beras 10 kg, minyak goreng 2 liter, gula 2 kg, susu 2 kaleng, dan tepung terigu 2 kg.
Dalam sambutannya, Rizal Marsaoly menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pangan menjelang Ramadhan.
“Jika melihat tren yang terjadi, kebutuhan bahan pokok selalu meningkat di awal bulan puasa. Oleh karena itu, Pemkot melalui Bagian Ekonomi Setda Kota Ternate menggelar pasar murah ini,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa harga barang di pasar murah lebih rendah dibandingkan harga di toko atau pasar umum, sehingga diharapkan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat di setiap kelurahan. Untuk memastikan distribusi yang merata, Rizal meminta camat di masing-masing wilayah agar aktif mengawasi pelaksanaan pasar murah serta memastikan informasi mengenai program ini tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.
Selain itu, ia menyoroti peran strategis Kota Ternate sebagai pintu gerbang arus barang dan penumpang melalui Pelabuhan A. Yani dan Bandara Baabullah.
Rizal mengakui bahwa sebagian besar kebutuhan pokok masih didatangkan dari luar daerah, seperti Manado dan Surabaya, sehingga Pemkot terus berupaya memperkuat kerja sama antar daerah guna memastikan stabilitas harga.
Sebagai langkah jangka panjang, program ini telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahap dua dan akan dioptimalkan dengan melibatkan Bank Indonesia (BI), Badan Pusat Statistik (BPS), serta berbagai pemangku kepentingan lainnya. Konsep kerja sama yang sebelumnya terbatas pada tiga daerah kini diperluas ke beberapa kabupaten/kota lain di Maluku Utara guna memastikan ketersediaan bahan pangan.
“Saya berharap pelaksanaan program ini dapat dimaksimalkan dan dilaporkan secara berkala agar segala kekurangan bisa segera diperbaiki,” pungkas Rizal.