Kalesang – Warga Kelurahan Kasturian RT 07/RW 004, Kota Ternate, melakukan aksi protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan berlubang akibat kerusakan parah yang tak kunjung diperbaiki.
Aksi ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang dinilai lamban menangani kerusakan infrastruktur di wilayah mereka.
Jalan yang rusak tersebut telah dibiarkan tanpa perbaikan sejak 2024, meskipun warga setempat telah berinisiatif menambalnya secara swadaya menggunakan semen. Namun, upaya itu tidak cukup untuk mengatasi kerusakan yang terus memburuk.
“Aksi ini kami lakukan karena sudah terlalu lama menunggu. Keluhan kami sudah disampaikan lewat Musrenbang di tingkat kelurahan dan kecamatan, bahkan kepada anggota DPRD yang reses ke sini, tapi sampai sekarang tidak ada tindakan nyata,” ujar Ismail Marsaoly, salah seorang warga, Minggu (6/4/2025).
Ismail menyebutkan, setiap kali melakukan penambalan, warga membutuhkan sekitar 10 sak semen. Biaya yang dikeluarkan pun semakin membebani masyarakat.
“Kami sudah terlalu sering gotong royong menambal jalan ini, tapi tetap rusak. Kami hanya ingin pemerintah segera turun tangan,” tambahnya.
Jalan tersebut diketahui merupakan akses utama menuju lokasi pemakaman warga, sehingga kondisinya sangat vital bagi aktivitas masyarakat setempat. Ismail pun berharap Pemkot Ternate dan instansi terkait segera memberikan perhatian.
“Kalau tetap tidak ada respons, kami akan menutup jalan ini sepenuhnya sebagai bentuk protes,” tegasnya.
Jika kamu ingin ditambahkan kutipan dari pihak pemerintah atau dibuatkan dalam versi media cetak, aku juga bisa bantu.