Kalesang – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Sedunia (HKS) yang jatuh pada 7 April, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Maluku Utara berharap dukungan dan kolaborasi untuk mengakhiri kematian ibu dan bayi baru lahir yang dapat dicegah.
Ketua DPW PPNI Maluku Utara, Arsad Suni, menyampaikan bahwa tema HKS 2025 yang diangkat oleh WHO menyoroti kesehatan ibu dan anak, yang menjadi tanggung jawab bersama seluruh komponen masyarakat.
“Kesehatan ibu dan anak merupakan tanggung jawab utama organisasi kesehatan, namun implementasinya sangat memerlukan peran aktif dari masyarakat, khususnya di Maluku Utara. Organisasi profesi harus turut berkontribusi dalam hal Edukasi” ujar Arsad.
Arsad juga mengungkapkan data dari WHO yang mencatat bahwa secara global, sekitar 300.000 ibu kehilangan nyawanya setiap tahun akibat kehamilan atau persalinan, sedangkan lebih dari 2 juta bayi meninggal sebelum genap berusia satu bulan dan jutaan lainnya meninggal di dalam kandungan.
“Data global ini menjadi tantangan sekaligus harapan bagi kita di Maluku Utara untuk mencapai target kelangsungan hidup ibu dan anak. Ibu dan anak membutuhkan pelayanan perawatan kesehatan yang berkualitas” jelasnya.
PPNI Maluku Utara berharap program kesehatan ibu dan anak yang telah dikakukan melalui Dinas Kesehatan, baik dari tingkat Provinsi hingga kabupaten/kota selama ini telah berdampak positif, namun perlu terus ditingkatkan. Profesi perawat adalah salah satu tenaga kesehatan dengan jumlah terbanyak di Maluku Utara, dan bekerja di lini terdepan, baik di puskesmas maupun fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Maka peran DPW PPNI Malut adalah mendorong semua teman sejawat perawat untuk ikut serta “Mendukung Kampanye Kesehatan” melalui media sosial dan lainnya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kelangsungan hidup ibu dan bayi serta advokasi kesehatan perempuan,” kata Arsad, mengakhiri.