Kalesang – Benteng Oranje, salah satu situs peninggalan kolonial paling bersejarah di Ternate, kini tidak hanya menyimpan narasi masa lalu, tetapi juga menjadi ruang ekonomi baru yang hidup. Di sisi gerbang utamanya, bangunan bekas rumah dinas Brimob disulap menjadi pusat aktivitas modern: Kafe Keiko, usaha kuliner yang kini mencatat omzet tahunan mencapai Rp 110 juta.
Transformasi Ruang Bersejarah
Adalah Noval Badjiser, wirausaha muda Ternate, yang berada di balik perubahan ini. Dengan kreativitas dan kerja keras, ia mengolah bangunan sederhana yang dulunya menjadi tempat tinggal anggota Brimob menjadi ruang komunal yang nyaman, mempertemukan wisatawan, komunitas lokal, hingga anak muda pecinta kopi.
Sejak memindahkan usahanya dari kawasan Koloncucu ke Benteng Oranje pada 2021, langkah Noval terbukti strategis. Lokasi bersejarah itu memberikan daya tarik tersendiri bagi pengunjung.
Perjalanan dan Kinerja Bisnis
Kafe Keiko mencatat omzet stabil sekitar Rp 10 juta per bulan, dengan total tahunan mencapai Rp 110 juta. Angka ini menunjukkan perkembangan signifikan bagi UMKM yang beroperasi di kawasan cagar budaya.
Keputusan untuk memanfaatkan suasana benteng sebagai nilai tambah berhasil menciptakan pengalaman tersendiri bagi pengunjung, menjadikan Kafe Keiko bukan sekadar tempat ngopi, tetapi juga bagian dari cerita sejarah Ternate.
Pelayanan Humanis dan Strategi Digital
Keberhasilan ini tidak lepas dari pendekatan pelayanan yang humanis dan fokus pada kenyamanan pelanggan.
“Kami selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik, membuat pengunjung merasa nyaman dan puas,” Noval Badjiser, Pemilik Kafe Keiko
Selain layanan personal, strategi digital turut memegang peran penting. Noval memanfaatkan akun media sosial @keiko_5873 untuk meningkatkan interaksi, memperluas jangkauan, dan menjaga kedekatan dengan pelanggan.
Menu Terjangkau dan Cita Rasa Lokal

Kafe Keiko menawarkan menu dengan harga ramah, mulai dari Rp 15.000 – Rp 25.000, menjadikannya pilihan terjangkau bagi berbagai kalangan.
Beberapa menu favorit yang paling diminati pelanggan antara lain, Kopi Susu Keiko dan Ikan Fufu Garo Rica.
Menu ini biasanya mengalami peningkatan permintaan pada akhir pekan, seiring dengan membludaknya pengunjung Benteng Oranje.
Menghidupkan Kembali Ruang Kolonial
Hadirnya Kafe Keiko menegaskan bahwa situs bersejarah tidak harus menjadi ruang sepi dan statis. Melalui kopi, kuliner lokal, dan interaksi sosial, Noval telah menghidupkan kembali salah satu sudut Benteng Oranje menjadi pusat aktivitas ekonomi dan pertemuan masyarakat modern.
“Kafe Keiko menjadi bukti bahwa sejarah dapat bergerak seiring waktu dan memberikan manfaat baru bagi kita generasi kini dan mendatang.” Tutup.
Reporter: Nur Imaniar Naraya
Editor: Wendi Wambes
