Oleh
Nursyahbania Hermanto
Duhai Tuan Cantas
Kemarilah dan saling menautkan jemari kita
Berkeliling bersamaku melihat indahnya narasi cinta
Aku telah meramu beberapa kata menjadi prosa indah
Duhai Tuan Cantas
Maka nikmatilah tiap syair yang tertulis
Aku merangkainya dengan penuh rasa yang pasif
Bait yang tertuai terdapat makna bak polaris
Duhai Tuan Cantas
Kau adalah candu dalam harmoni diksi
Aku senang membuatmu larut dalam imajinasi
Mengarungi lautan huruf yang belum tersusun rapih
Duhai Tuan Cantas
Simak dan renungkan larik sastra yang tertata
Personifikasi pun telah tampak dengan nyata
Tersadar aku hanya mampu merangkai kata bukan kita
Duhai Tuan Cantas
Tak apa jika kita hanya sekedar frasa
Setidaknya aku berhasil membelaimu lewat aksara
Agar abadi terkenang seperti pencipta bagaskara