Harga Migor di Ternate Tak Menentu, ini Penyebabnya
TERNATE (kalesang) – Kelangkaan minyak goreng (migor) di Kota Ternate, Maluku Utara menyebabkan harga pasaranpun jadi tak menentu.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate melalui Kepala Seksi Usaha dan Pendaftaran Usaha Bidang Perdagangan Disperindag, Lakamisi mengungkapkan, kelangkaan migor yang mengakibatkan ketidakstabilan harga pasaran ini terjadi secara nasional.
Hal ini disebabkan produsen ke distributor terbatas. Di Kota Ternate sendiri ada beberapa distributor hingga saat ini belum mendapatkan kiriman dari produsen karena produksi berkurang.
“Contohnya di Toko Kendari.” Ungkap Lakamisi saat ditemui kalesang.id di ruang kerjanya, Selasa (22/2/2022).
Untuk membijaki persoalan ini, Disperindag Kota Ternate sudah pemberitahuan dan mengarahkan agar para agen tidak memberikan kepada konsumen secara langsung melainkan dijual ke para pedagang.
“CV. Harta Jaya Abadi sebagai pelaksana itu sudah lakukan kebijakan pemerintah dengan diberikan ke pedagang dengan harga Rp13 ribu.” Katanya.
Dalam pemantauan lapangan, beberapa agen melayani langsung para konsumen sehingga hal ini terjadinya perbedaan harga di pasaran.
“Kami sudah memberikan surat, makanya kalau boleh langsung dijual kepada pedagang nanti pedagang yang melayani konsumen.” Jelas Lakamisi.
Lanjutnya, sebagai pemasok yakni Toko Manado, Maluku Jaya, CV. Harta Jaya Abadi, Jempol, dan Toko Kendari di Kota Ternate.
“Mereka memang di Ternate, tapi mereka juga distribusikan ke luar Ternate karena mereka bukan agen tunggal. Tapi kita akan pantau.” Tandasnya.
Sekedar informasi, harga migor kemasan sederhana maupun premium di pasar Inpres Bastiong saat ini seharga Rp22 ribu. Sebelum terjadi kelangkaan hanya dikisaran harga Rp9.000 – Rp10.000 per liter.(tr-01)