Kekurangan Guru, HPMMK Desak Dikbud Malut
TERNATE (kalesang) – Sejumlah masa aksi yang tergabung dalam Himpunan Pelajar Mahasiswa Moti Kota (HPMMK), menggelar aksi di depan kantor Dinas Pendidikan (Dikbud) Provinsi Maluku Utara (Malut), Selasa (1/3/2022).
Dalam aksi tersebut, HPMMK meminta perhatian Dikbud Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut untuk memperhatikan kondisi SMA Negeri 9 Kota Ternate yang ada di Pulau Moti, terkait problem kekurangan guru.
“Ada enam mata pelajaran yang kekurangan guru, yakni Tikom, Seni Budaya, Ekonomi, Sejarah, Prakarya dan Biologi.” Ujar Kordinator aksi, Isnain Hamim saat ditemui kalesang.id, Selasa (1/3/2022).
Menurut Isnain persoalan kekurangan guru di SMA Negeri 9 Kota Ternate sudah berlangsung sejak lama, namun Dikbud Malut terkesan tidak berupaya mengatasinya persoalan tersebut.
“Mutasi guru di Kecamatan Moti harus betul-betul diperhatikan secara serius oleh dinas, sebab penempatan tenaga guru di kecamatan terluar itu sering kali lalai menjalankan tugas.” Tegas Isnain.
Padahal, kata Isnain dalam UU No. 14 Tahun 2005 menegaskan bahwa jika terjadi kekosongan guru, maka pemerintah atau pemerintah daerah wajib menyediakan guru pengganti untuk menjamin keberlanjutan proses pembelajaran pada satuan pendidikan yang bersangkutan.
“Kami meminta dinas pendidikan betul-betul harus ada pengawasan apabila mutasi guru di tempatkan di SMA Negeri 9 Kota Ternate.” Pintanya.
Isnain meminta kepada pihak Dikbud Provinsi Malut agar segera mengevaluasi kinerja kepala sekolah karena dinilai gagal membawa SMA Negeri 9 Kota Ternate keluar dari masalah kekurangan sarana prasarana pendidikan terutama kekurangan guru selama masa kepemimpinannya.
Adapun tuntutan HPMMK yakni:
1. Dikbud Malut harus distribusi guru di SMA Negeri 9 Kota Ternate.
2. Dikbud Malut harus ikut serta mendorong pengadaan talud di SMA Negeri 9 Kota Ternate.
3. Mendesak Dikbud Malut segera menjawab sarana dan prasarana kebutuhan sekolah.
4. Mendesak kepada Dikbud Malut untuk segera mengevaluasi kinerja kepala sekolah.(tr-01)