Teman Tertangkap, Satu Terduga Teroris MIT Menyerahkan Diri ke Polisi
JAKARTA (kalesang) – Seorang terduga tersangka teroris dari kelompok Muhajidin Indonesia Timur (MIT) Poso, Sulawesi Tengah yang terafiliasi dengan ISIS berinisial MRW menyerahkan diri ke polisi.
Pria 22 tahun itu menyerahkan diri pada Rabu (16/5/2022) pagi. MRW menyerahkan diri karena takut ditangkap.
“Iya (diduga takut). Mungkin dia tau ini teman-temanya yang lain dalam grup itu, kan sudah kena (tertangkap).” Ungkap Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri, Kombes Pol Gatot Repli Handoko, dikutip dari CNNIndonesia, Jumat (20/5/2022).
Gatot memastikan penyidik polisi akan memproses kasus dugaan pelanggaran tindak pidana terorisme yang dilakukan oleh MRW meski sudah menyerahkan diri.
“Tentunya lebih bagus kan menyerahkan diri, sama dengan yang lain-lainya masih tergabung mungkin lebih bagus kan menyerahkan diri.” Ujarnya.
Gatot mengatakan, MRW diketahui melakukan pelatihan senjata sebanyak dua kali bersama MIT Poso.
Selain itu MRW juga sudah melakukan sumpah setia (Baiat) kepada pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu al-Hasan al-Hashimi al-Qurashi.
Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan teroris secara massal di sejumlah wilayah di Indonesia.
Seperti pada 14 Mei 2022. Densus 88 menangkap total 24 tersangka dugaan teroris di Sulawesi Tengah, Bekasi (Jawa Barat), dan Kalimantan Timur. Para tersangka itu diduga merupakan pendukung MIT Poso dan ISIS.
Namun, para tersangka tersebut bukan merupakan bagian dari tersangka teroris yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Menurut polisi, 24 tersangka itu bertugas membantu para boronan untuk bersembunyi dan malarikan diri dari kejaran aparat.
MIT merupakan kelompok teroris Indonesia yang beroperasi di wilayah pegunungan Poso, Parigi Moutong dan Sigi.
“Kelompok ini terakhir dipimpin Ali Kalora.” Kata Gatot.
Polisi menyebutkan saat ini tersisa dua tersangka dalam daftar pencarian orang (DPO) yang merupakan mujahid dari kelompok tersebut. Ali Kolora telah tewas tertembak dalam kontak senjata pada 18 September 2021.(tr-09)