Gara-Gara Hambat Pernikahan, Warga Boikot Kantor Desa Umaloya
SANANA (kalesang) – Gara-gara menghambat pernikahan, warga Desa Umaloya, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Provinsi Maluku Utara (Malut) memboikot kantor desa, Senin (6/6/2022).
Sikap warga malakukan aksi itu karena merasa tidak puas dengan Kepala Desa (Kades) Umaloya, Heder Kailul yang dianggap sengaja menghambat pernikahan warganya sendiri.
Jul Umalekho, salah satu warga Desa Umaloya mengatakan, warga sangat kesal dengan kebijakan yang dibuat oleh kades. Persoalan menikah ini, sudah ulang-ulang kali dipersulit oleh pemerintah desa.
Saat ini, lanjutnya, ada dua warga yang mau menikah atas nama, Risal Umalekhoa dan Haryono Umalekhoa. Tetapi persyaratan membuat buku nikah tidak ditindaklanjuti oleh kades.
“Mereka yang mau nikah itu sudah datangi Kades, baik di kantor maupun di, tetapi kades tetap tidak pernah mau melayani mereka. Persyaratan menikah yang mau dibuat dari desa itu berupa N1-N5 guna untuk membuat buku nikah.” Kata Jula kepada kalesang.id.
Bukan hanya mereka berdua yang jadi korban dari Kades, Jul menambahkan, akan tetapi masih ada beberapa warga yang mengalami hal yang sama. Setiap mau pengurusan, Kades beralasan yang macam-macam.
“Selain alasan, Kades merasa masyarakat tidak menghargainya selaku kepala desa karena memang sebelumnya bersebrangan secara politik. Seharusnya kades bisa posisikan dirinya.” Sesalnya.
Jadi, kata Jul, warga mendesak kepada Camat Sanana maupun Bupati Fifian Adeningsi Mus agar secepatnya mencopot Kades Umaloya dari jabatannya.
“Kami menunggu kepastian. Kades harus dicopot dari jabatannya. Kami tidak segan-segan menggelar aksi yang lebih besar lagi.” Tegas Jul.
Sementara Camat Sanana, Sumarni Tamarut mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti tuntutan warga ke Bupati Kepsul terkait dengan ulah Kades yang tidak mau melayani warganya. Sumarni mengaku bahwa dia sudah mencoba panggil Kades dan menyampaikan ke dia agar tetap layani masyarakat.
“Saya mau kantor desa tetap di buka saja. Karena jangan sampai ada masyarakat yang buat administrasinya. Saya janji secepatnya Bupati Fifian bisa menanggapi persoalan ini.” Pungkasnya.(tr-02)