Wow! Pasien di Kepulauan Sula Diminta Bayar BBM Ambulance
SANANA (kalesang) – Visi dan misi Bupati Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Provinsi Maluku Utara, Fifian Adeningsi Mus terkait bahagia kesehatan hanya menjadi mimpi bagi masyarakat.
Pasalnya masih terdapat pungli pelayanan kesehatan yang dilakukan pihak puskesmas kepada masyarakat. Hal tersebut terjadi di Puskesmas Fuata Kecamatan Sulabesi Selatan.
Berdasarkan data dari redaksi kalesang.id. pihak Puskesmas meminta biaya Rp300 ribu kepada pasien yang hendak menggunakan mobil ambulance milik Puskesmas. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu 29 Mei 2022 lalu.
Dimana salah satu pasien dari Desa Wainib yang semula dilaporkan sakit dan masih berada di rumah untuk dirujuk ke RSUD Sanana sekitar pukul 03.30 dini hari. Harus membayar biaya BBM sebesar Rp300 Ribu ke pihak puskesmas agar bisa dibawah ke RSUD Sanana untuk dilakukan tindakan medis.
Rupanya hal tersebut merupakan kebijakan langsung dari pihak puskesmas dengan dalih tidak ada dana operasional untuk pengunaan BBM pada mobil ambulance. Kepala Puskemas Fuata Kecamatan Sulabesi Selatan, Ikbal Soamole saat ditemui kalesang.id, Minggu (05/6/2022). Mengaku bahwa pihaknya meminta biaya BBM kepada pasien. Ikbal sebut, perimintaan itu karena Pemerintah Daerah Kepsul tidak menganggarkan biaya transportasi mobil ambulance.
“Jadi terpaksa kami membuat kebijakan pasien darurat yang perlu dilarikan ke RSUD Sanana harus menanggung biaya BBM senilai Rp 300 ribu. Kebijakan itu atas kesepakatan saya dan seluruh staf puskesmas.” Ungkapnya.
Ikbal juga mengakui terkait dengan kebijakan tersebut memang belum disosialisaikan ke masyarakat Sulabesi Selatan. Dengan alasan dirinya masih banyak kegiatan sehingga belum memiliki waktu untuk dilakukan pertemuan dengan masyarakat.
“Tapi kami belum adakan rapat lintas sektor dengan kecamatan, kepala desa maupun seluruh masyarakat di Sulabesi Selatan. Kegiatan kami saat ini padat jadi belum sempat buat rapat. Tapi dalam waktu dekat saya akan berupaya melaksanakan rapat.” Jelasnya.
Kebijakan biaya ini, Ikbal menambahkan, baru dua kali pasien yang pihaknya meminta uang. Langkah yang dilakukan Ikbal lantaran biaya BBM sedang mahal.
“Saya ambil langkah ini karena mengingat biaya BBM saat ini mahal. Belum lagi sesuai aturan mobil dinas tidak bisa mengisi Pertalite, harus Pertamax. Uang itu hanya bisa beli minyak. Saya tidak ambil sepersen pun.” Keluh Ikbal.
Sementara itu, pasien yang ditemui oleh jurnalis kalesang.id, Senin (06/06/2022) yang enggan namanya di publish. Menjelaskan bahwa selain dimintai biaya BBM sebesar Rp300 ribu. Pihaknya juga diminta uang senilai Rp100 ribu oleh pihak puskesmas usai mengantar pasien sampai ke RSUD Sanana.
“jadi sebenarnya bukan 300 ribu saja, tapi dorang (mereka) masih meminta uang tambahan 100 ribu setalah sampai di Rumah Sakit,” tuturnya.
Menurutnya, masyarakat yang berada di kecamatan Sulabesi Barat sudah mulai resah dengan pelayanan yang terjadi di Puskesmas Sulabesi Barat tersebut. Karena, bukan baru sekali dilakukan pungutan biaya BBM Ambulance. Tapi, sudah berulang kali.
“torang (kami) masyarakat jujur saja sudah resah dengan puskesmas minta doi (uang) minyak. Karena, bukan baru kali ini sebelumnya sudah ada juga,” tegasnya. (Tr-02)
Reporter: Karman Samuda
Editor: Junaidi Drakel