TERNATE (Kalesang)– Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DjPb) Maluku Utara (Malut) mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Maluku Utara (Malut).
Penyaluran per Agustus 2022 itu, telah mencapai Rp654.703.981.876 atau 61,3 persen dengan jumlah debitur 11.455 dan mengalami penurunan, jika dibandingkan dengan penyaluran per Tahun 2021, senilai Rp768.207.578.515 dengan jumlah debitur sebanyak 18.692.
Jika dirinci, penyaluran KUR tersebut tersebar di Kabupaten/Kota se Maluku Utara, yakni Halmahera Barat sebesar Rp39.604.000.000 dengan jumlah 890 debitur, Halmahera Tengah Rp60.739.000.000 dengan jumlah 761 debitur, Halmahera Utara Rp113.080.881.876 dengan jumlah 1.875 debitur, Halmahera Selatan Rp99.444.600.000 dengan jumlah 2.001 debitur, Kepulauan Sula Rp113.843.000 dengan jumlah 243 debitur.
Selanjutnya, Halmahera Timur Rp56.912.000.000 dengan jumlah debitur 1.159, Pulau Morotai Rp376.599.000 jumlah debitur sebanyak 630, Pulau Taliabu Rp128.550.000 dengan jumlah 450 debitur, Kota Ternate Rp130.407.300.000 dengan jumlah 1.897 debitur, dan Kota Tidore Kepulauan Rp92.617.000.000 dengan jumlah 1.549 debitur.
Sedangkan, pada penyaluram Ultra Mikro (UMi) pada wilayah Maluku Utara per Agustus 2022 mencapai Rp1.233.282.276 dengan jumlah debitur sebanyak 292, dan mengalami penurunan jika dibandingankan dengan tahun 2021 sebesar Rp3.156.480.000 dengan jumlah 881 debitur.
Jika dirinci Penyaluran UMi melalui Pegadaian per pemerintah daerah (pemda) di Halmahera Tengah Rp2.360.000 dengan jumlah 2 debitur, Halmahera Utara Rp26.110.000 dengan jumlah 4 debitur, Kepulauan Sula Rp24.000.000 sebanyak 3 debitur, Pulau Morotai Rp13.980.000 sebanyak 5 debitur, Kota Ternate Rp113.650.000 dengan jumlah 21 debitur.
Sementara itu, melaui yang melakukan penyaluran Permodalan Nasional Madani (PNM) yakni Kota Ternate Rp1.053.182.276 sebanyak 257 debitur.(M-02)
Reporter: Sitti Muthmainnah
Redaktur: Wawan Kurniawan