TOBELO (kalesang) – Front Solidaritas Mahasiswa Bersama Ongen (Sambo) desak Kapolri pecat Kapolda Maluku Utara dan Kapolres Halmahera Utara (Halut).
Hal itu disampaikan pada saat Front Sambo gelar unjuk rasa di depan kampus Universitas Halmahera (Uniera) Tobelo, Kamis (13/10/2022).
Aksi tersebut dilakukan karena adanya dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh empat oknum anggota Polres Halut terhadap Yolius Yatu pada 20 September 2022 lalu.
Baca Juga: Dugaan Penganiayaan, Kapolri Didesak Pecat Kapolres dan Wakapolres Halut
Jadi aksi ini, bertujuan meminta dukungan berupa petisi 1000 tanda tangan kepada mahasiswa Universitas Uniera dan masyarakat Halut terhadap Yolius Yatu alias ongen, yang merupakan korban kekerasan.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa yang mengatasnamakan Front Sambo itu mengecam keras penganiayaan yang dialami Ongen serta mendesak kepada Kapolda Malut mengusut secara tuntas dan transparan terkait dengan kekerasan tersebut.
Baca Juga: Kontras dan LBH Marimoi Terus Kawal Kasus Dugaan Penganiayaan di Halut
Koordinator lapangan, Jeni Rajab mengatakan, pihak kepolisian agar dapat mengusut tuntas kekerasan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap Ongen.
“Kami mengecam atas kekerasan yang dilakukan empat polisi di Polres Halut. Polda Malut agar dapat mengusut tuntas kasus ini.” Tegasnya.(red)
Editor: Junaidi Drakel