Membaca Realitas

Bimtek Lurah di Bali Siap Digelar, Walikota Sebut Peserta Tak Dipaksa

TERNATE (kalesang) – Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Kota Ternate Wanty Juliawanty mengatakan, persoalan keberangkatan lurah ke Bali merupakan upaya untuk meningkatkan kapasitas lurah itu sendiri.

Wanty mengemukakan, peningkatan kapasitas tersebut setiap tahun dilakukan, dimana pada tahun-tahun sebelumnya anggarannya melekat di bagian pemerintahan.

“Bimtek ini mau tidak mau harus dilakukan, ini bagian dari meningkatkan kapasitasnya lurah. Kita tahu bersama latar belakang pendidikan lurah bermacam-macam.” Ucap Wanty saat diwawancarai kalesang.id, Senin (7/11/2022).

Menurutnya, mengapa sehingga diupayakan untuk Bimtek ke Bali. Pertama bukan unsur kesengajaan untuk mencari keuntungan. Kata Wanty, Bimtek yang dimaksud adalah publik speaking kemudian studi banding.

“Studi banding di Kabupaten Bangli, tepatnya di Desa Penglipuran. Kenapa dipilih karena itu desa terbersih.” Katanya.

Lanjutnya, makanya dilakukan studi banding tersebut untuk bagaimana lurah belajar tentang kebersihan dan penanganan sampah. Di Bali kegiatan selama tiga hari.

“Tiba sore, malam pembukaan besoknya materi (kegiatan) dan lusanya ke Desa Penglipuran studi banding untuk belajar dari situ, dan pulang terapkan di Ternate.” Ungkap Wanty.

Terkait dengan jadwal keberangkatan sendiri, Wanty mengaku belum bisa dipastikan, sebab masih menunggu anggaran kelurahan yang mana kegiatan tersebut akan dipotong kurang lebih Rp11 juta/kelurahan.

Dalam kegiatan tersebut, lanjut Wanty pihaknya akan difasilitasi pihak ketiga terkait urusan Bimtek. Kendati demikian, Wanty masih merahasiakan siapa pihak ketiga itu. Hanya saja pihak ketiga meminta Rp5 juta per kelurahan.

“Untuk pihak ketiga saya belum bisa sampaikan ke kalian (wartawan). Tapi pihak ketiga berarti bukan kami yang mengelola, jadi ada lembaga tertentu yang mengelola kegiatan itu.”Sebut Wanty.

“Jadi Rp juta itu sudah termasuk hotelnya, akomodasi, urusan makan minumnya. Untuk sisanya Rp6 juta itu ya tiketnya.”Tambahnya.

Sementara, Walikota Ternate M. Tauhid Soleman mengemukakan bahwa meskipun kegiatan tersebut telah dianggarkan. Kalaupun ada keluhan, tidak menjadi masalah bila tidak mengikuti kegiatan tersebut.

“Tidak berangkat tidak apa-apa. Kan tidak ada yang memaksakan.”Beber Tauhid. (m-01)

 

 

Reporter: Rahmat Akrim

Redaktur: Wawan Kurniawan