Selama 19 Hari, Warga Kepulauan Sula yang Meninggal di Luar Negeri Baru Dimakamkan
SANANA (kalesang) – Warga Desa Wailau, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara, Sarfudin Sapsuha yang meninggal di luar negeri, baru dimakamkan hari ini, Senin (6/2/2023).
Sarfudin sendiri merupakan kapten kapal yang bekerja di PT. Alya Samudra Indonesia. Sarfudin hembuskan nafas terakhirnya di Kota Majuro, Negara Kepulauan Marsall, pada 19 Januari 2023.
Keluarga dekat almarhum Sarfudin Sapsuha, Nyong Ode Ali mengatakan, jenazahnya terpaksa dimakamkan di Majuro, karena terkendala akses kapal maupun regulasi yang berada di negara yang berada di bagian Barat Samudera Pasik tersebut.
Berita Terkait: Ini Profil Warga Kepulauan Sula yang Meninggal di Luar Negeri
“Iya, hari ini baru dimakamkan, karena faktor aturan maupun akses kapal yang berbulan-bulan baru bisa sampai di Kota Majuro. Kemudian akses bandara yang tidak mendukung.” Katanya.
Jadi, lanjutnya, Pemerintah Indonesia sudah berupaya sebisa mungkin. Hanya saja terkendala dengan regulasi.
“Almarhum meninggal karena sakit TBC. Baru akses ke Negara Filipina dan Taiwan ke kota Majuro itu menggunakan kapal bisa sampai 2-3 bulan baru sampai.” Ucapnya.
Baca Juga: Kesal dengan DKP Kepulauan Sula, Puluhan Nelayan Demo di Kantor Bupati
Proses pemakan yang dilakukan hari ini, lanjut Nyong Ode, tidak ada keluarga satupun yang hadir. Bahkan, dari pihak perusahaan saja tidak ada yang hadir di lokasi pemakaman.
“Kami dari keluarga berkeinginan agar almarhum dimakamkan secara syariat Islam.” Ujarnya.
Reporter: Karman Samuda
Redaktur: Junaidi Drakel