Cerita AU saat Rumahnya Diserang Sekelompok ‘Ninja’ di Kepulauan Sula karena Dituduh Nyantet
AU: Jangan Hancurkan Rumah yang Dibangun dari Hasil Keringat Anak Perempuan Kami
SANANA (kalesang) – AU, warga Desa Mangon, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara, yang rumahnya dibakar karena dituduh pakai santet.
Sebelum kejadian kebakaran rumah pada pukul 12:30 WIT, Senin (6/3/2023), AU menceritakan, dia bersama suaminya, M. SU berada di dalam rumah. Waktu itu, AU baru pulang dari Polres Kepulauan Sula, karena ada orang yang melaporkan mereka.
Di saat AU hendak ganti pakaian, di luar rumah sudah ada beberapa orang dengan menutup wajahnya telah berteriak ke arah mereka.
“Saya baru mau ganti baju. Tapi tiba-tiba dengar suara teriakan keras dari depan rumah, di saat bersamaan ada yang lempar batu ke dalam rumah. Saya kaget dan sangat takut, saya tidak berani keluar. Saya hanya bisa pasrah.” Kata NU saat dikonfirmasi kalesang.id, Rabu (8/3/2023).
Berita Terkait: Warga Kepulauan Sula yang Dituduh Pakai Santet Sudah Diamankan
Ketika rumahnya terus dilempar, lanjut AU, anak perempuannya, yakni NU, yang berada di lantai dua, berteriak kepada sejumlah komplotan massa yang menggunakan ninja itu.
“Ada apa ini. Kalau kami berbuat salah, mari bicara baik-baik, jangan lempar rumah kami seperti ini. Kalian tidak ada rasa kemanusiaan sama sekali.” Ucap AU yang meniru ucapan anaknya.
Meski sudah ditegur oleh NU, dia menambahkan, orang-orang tersebut tidak menghiraukan. Bukannya berhenti, malah mereka terus mendekati masuk ke dalam lalu merusak sejumlah barang serta membakarnya.
“Mereka bukan saja lempar, merusak dan membakar, tapi keluarkan kata-kata kotor, salah satunya bilang kita bukan orang Islam, karena Islam tidak tahu ilmu hitam. Saya bersabar. Jika memang benar, lebih baik bunuh saya saja. Jangan hancurkan rumah yang dibangun dari hasil keringat anak perempuan kami.” Ucap AU.
Berita Terkait: Dituduh Pakai Santet, Satu Rumah di Kepulauan Sula Dibakar
Sedihnya, M. SU yang merupakan suami AU itu, matanya sudah tidak bisa melihat apa-apa. Jadi di saat kejadian tersebut, anak bungsu mereka, yakni NU langsung keluarkan ayahnya dari dalam rumah.
“Mari kita keluar, jangan sampai batu kena papa.” Kata AU yang menirukan kalimat anaknya pada saat itu.
Selain itu, AU menyampaikan, mereka berada di Desa Mangon sudah 10 tahun lebih. Untuk makan dan minum, ditanggung oleh anak perempuan mereka yang sering bekerja di warung makan.
“Bahkan rumah yang dibakar sekarang, merupakan hasil kerja keras anak kami. Tanpa dibantu oleh siapapun. Setiap hari anak kami pergi cari kerja untuk kami makan. Suami saya ini sudah berusia 60 tahun, jadi tidak bisa berbuat apa-apa. Belum lagi matanya sudah buta.” Ungkap ibu lima anak itu.
Nonton video kebakaran rumah;
Reporter: Karman Samuda
Redaktur: Junaidi Drakel