TERNATE (kalesang) – Sektor pertambangan dan penggalian masih menjadi penyumbang tertinggi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku Utara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Maluku Utara pada tahun 2022 juga disumbang oleh sektor pertambangan dan penggalian. Dengan adanya sektor tersebut, ekonomi Maluku Utara tumbuh mencapai 27 persen pada triwulan II tahun 2022.
Sementara itu, pada triwulan I tahun 2023, Kepala BPS Maluku Utara Aidil Adha mengatakan, ekonomi Maluku Utara mengalami pertumbuhan sebesar 16,50 persen.
Hal itu, Aidil menambahkan, masih ditopang oleh sektor pertambangan dan penggalian sebesar 46, 27 persen.
“Jika bandingkan dengan triwulan I tahun 2022 dengan capaian 25,50 persen, maka ekonomi Maluku Utara triwulan I tahun 2023 ini tergolong melambat.” Katanya, Sabtu (6/5/2023).
“Dari sisi produksi, lapangan usaha pertambangan dan penggalian mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 46,27 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 11,37 persen.” Tambahnya.
Bac Juga: Gunung Gamalama Ternate Masih Masuk Level Waspada
Kemudian, lanjut Aidili, pada struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I 2023 mencapai Rp19,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp11,1 triliun.
“Kalau dibandingkan dengan nilai di triwulan I tahun 2022, maka terdapat kenaikkan.” Ujarnya.
Aidil mengungkapkan, dari sisi lapangan usaha, sektor industri masih memberikan kontribusi terbesar sepanjang triwulan I tahun 2023 terhadap PDRB, yakni mencapai 32,25 persen.
“Kontribusi tersebut menunjukkan tren pertumbuhan yang impresif atau sebesar 36,39 persen.” Tandasnya.
Reporter: Sitti Muthmainnah
Redaktur: Junaidi Drakel