Membaca Realitas
728×90 Ads

Indeks Ketimpangan Gender Maluku Utara Turun, BPS: Kesetaraan Semakin Baik

TERNATE (kalesang)– Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Provinsi Maluku Utara tahun 2022 tercatat sebesar  0,534.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara Aidil Adha, SE., ME mengatakan Ketimpangan gender di Provinsi Maluku Utara sejak tahun 2018 hingga 2022 cenderung menurun dengan rata-rata menurun 0,008 poin per tahun.

“Hal ini mengindikasikan ketimpangan gender yang semakin mengecil atau kesetaraan yang semakin membaik.” Jelasnya, Selasa (1/8/2023).

Ia mengungkapkan capaian IKG tahun 2022 itu tehitung menurun sebanyak 0,007 poin jika dibandingkan dengan tahun 2021 lalu yang mencapai 0,541.

“Menurunnya IKG dikarenakan adanya perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dan dimensi pemberdayaan.” Katanya.

Lanjutnya perbaikan dimensi kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh angka indikator wanita melahirkan tidak di fasilitas kesehatan tercatat turun pada tahun 2022 yakni 0,393 persen.

Sementara itu, perbaikan dimensi pemberdayaan dipengaruhi oleh persentase perempuan 25 tahun keatas yang berpendidikan SMA keatas, dan angka itu lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

“Persentase perempuan meningkat dari 35,05 persen tahun 2021 menjadi 40,03 persen tahun 2022, sedangkan persentase laki-laki meningkat dari 42,82 persen tahun 2021 menjadi 44,94 persen pada tahun 2022.” Ungkapnya.

Aidil juga menuturkan pencapaian IKG pada tingkat kabupaten/kota selama kurun waktu 2018-2022 mengindikasikan perkembangan ketimpangan gender yang semakin baik.

“Sebagian besar kabupaten/kota setiap tahun mengalami penurunan ketimpangan gender.” Tuturnya.

Ia menjelaskan pada tahun 2022, ketimpangan gender paling rendah dicapai oleh Kota Ternate sebanyak 0,375, Kota Tidore Kepulauan sebesar 0,480, Kabupaten Halmahera Barat senilai 0,556, Pulau Morotai 0,569, dan Halmahera Tengah 0,581.

“Sebanyak 5 kabupaten/kota mengalami penurunan ketimpangan gender. Ternate mengalami penurunan ketimpangan gender paling tinggi karena meningkatnya persentase perempuan 25 tahun keatas yang berpendidikan SMA keatas.” Tukasnya.

 

Reporter: Sitti Muthmainnah

728×90 Ads