Membaca Realitas
728×90 Ads

Festival Kampung Nelayan Tomalou 2023 Dibuka Pekan Depan

FKNT 2023 Dibuka Gubernur Maluku Utara K.H Abdul Gani Kasuba

TIDORE (kalesang) – Pembukaan Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT)  2023 diundur hingga 12 September, FKNT  kali ini bakal dipusatkan di Kelurahan Tomalou, Kota Tidore Kepulauan, Provinsi Maluku Utara.

Terdapat beberapa poin penting yang disampaikan dalam konferensi pers tersebut, diantaranya ihwal pengunduran hari puncak acara FKNT 2023, hasil kordinasi panitia dan sejauh mana persiapan panita dan stakeholder.

Ketua panitia FKNT 2023, Ismanto Saleh, mengatakan persiapan panitia sudah mencapai 80 persen. Adapun terkait pengunduran acara puncak FKNT 2023, karena harus menyesuaikan dengan agenda dari Gubernur Maluku Utara, KH Abdul Gani Kasuba.

“Awalnya akan dilaksanakan pada tanggal 9 September 2023 namun harus diundur ke tanggal 12 September 2023 hal ini dikarena panitia menyesuaikan dengan waktu gubernur Maluku Utara dan tamu–tamu nasional seperti Kementerian, Duta Besar, dan beberapa tokoh nasional lain.”ungkap Ismanto Sales dalam konfrensi pers di pusat Kuliner Tamu VIP FKNT Kelurahan Tomalou Kota Tidore, Kamis (7/9/2023).

Sementara, tokoh nasional yang belum pasti hadir dalam helatan akbar tersebut diantaranya Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno, Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Wakapolri  Komjen. Pol. Prof. Dr. Gatot Eddy Pramono, M.Si disebabkan karena  situasi politik yang belum stabil.

Untuk tamu lokal yang dipastikan hadir antara lain Gubernur Maluku Utara, Sultan Tidore, Walikota Tidore Kepulauan, dan seluruh Bupati dan Walikota yang ada di provinsi Maluku Utara.

“ Jadi  FKNT nanti akan diresmikan oleh gubernur Maluku Utara di tanggal 12.” Ujar Ismanto.

Ia melanjutkan, walaupun pembukaannya ditunda, namun beberapa lomba akan segera digelar pada tanggal 9 September yakni lomba mancing dan lomba dayung di tanggal 10 September 2023. 

Adapun total peserta lomba dayung tradisional kurang lebih 40 tim terdiri dari kategori SKPD dan umum. Sedangkan lomba mancing berjumlah kurang lebih 60 peserta.

Tak hanya itu, teknis-teknis persiapan juga sudah dikoordinasikan dengan dinas-dinas terkait. Terutama kesiapan medis, jalan raya dan keamanan. 

Sementara beberapa lomba yang terpaksa dihilangkan karena mengingat belakangan ini cuaca sedang tidak bersahabat salah satunya lomba renang. Untuk itu dari 12 kegiatan hanya 7 kegiatan yang akan digelar diantaranya, lomba dayung tradisional, lomba mancing, permainan anak nelayan dan lainnya.

Sedangkan untuk, ritual Fola Domo akan ditampilkan pada saat acara puncak festival. Diketahui Fola Domo merupakan kearifan lokal masyarakat Tomalou yang masuk dalam salah satu dari dua warisan budaya tak benda di Kota Tidore Kepulauan.

Festival kali ini melibatkan  50 UMKM yang ada di Kota Tidore dan 10 UMKM dari Ternate untuk mengisi stand-stand UMKM yang telah disediakan panitia festival. Total 60 UMKM yang ikut berpartisipasi dalam FKNT 2023.

“ Jadi tujuan dari festival ini hanya satu, kita terus menghadirkan kearifan lokal dan budaya dari Tomalou khususnya dan Maluku Utara pada umumnya. Alhamdulillah sampai di gelaran ke- 3 ini Festival Kampung Nelayan Tomalou masih dengan jargon gotong royong masyarakat sendiri tanpa campur tangan pemerintah atau manapun.”kata Ismanto.

Ismanto berharap hal ini dapat bertahan dan apa yang mereka lakukan konsepnya datang dari masyarakat, pemuda dan atas asas gotong royong atau kebersamaan.

Lurah Tomalou, Janhar Rabo, mengatakan, bahwa pemerintah dan masyarakat kelurahan Tomalou sangat mendukung penuh perhelatan Festival Kampung Nelayan.

“Jadi tujuan dari kegiatan ini adalah semangat membangkitkan kembali rasa kebersamaan dan membangkitkan kembali semangat kenelayanan.” Ujar Janhar.

Ia juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Tomalou untuk tidak membawa kendaraan pribadi ke lokasi festival agar meminimalisir kemacetan.

“untuk masyarakat Tomalou dimanapun berada jika membawa kendaraan pribadi diharapkan agar mengamankan kendaraannya di rumah keluarga masing-masing. Mengingat area festival sangat sempit dan jalan utama hanya 1 jalur dan jalan belakang kelurahan Tomalou tidak memungkinkan dilewati kendaraan besar.”tandas Janhar.

Reporter : Siti Annisa Ode Minggu
Redaktur : Yunita Kaunar

300×600
728×90 Ads