Gempa Bumi M 6,4 Guncang Kepulauan Talaud, Dirasakan hingga ke Morotai dan Ternate
Tidak Berpotensi Tsunami
TERNATE (kalesang) – Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,4 mengguncang wilayah laut Sulawesi, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. Gempa tersebut dirasakan hingga ke Morotai dan Ternate, Maluku Utara.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Ternate Andri Wijaya Bidang mengatakan, kejadian dan parameter gempa bumi berdasarkan hasil analisis BMKG, menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,4.
Episenter gempa bumi, kata dia, terletak pada koordinat 5,36° LU 126,18° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 120 Km arah Barat Laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara pada kedalaman 132 km.
Jadi, lanjutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, jenis dan mekanisme gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Laut Filipina.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik oblique thrust.” Kata Andri, Rabu (4/10/2023).
Andri menyebutkan, gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Sangihe dengan skala intensitas III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI), getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Baca Juga: Pencuri Kotak Amal Masjid, Pria di Ternate Ditangkap
Sementara di daerah Morotai Selatan, Ternate dan Sitaro dengan skala intensitas II-III MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 20.40 WIT, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.” Ungkap Andri.
Kepada masyarakat, Andri mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, serta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.” Pungkasnya.
Reporter: Rahmat Akrim
Redaktur: Junaidi Drakel