TERNATE (kalesang) – Bapasan Pusata Statistik Provinsi Maluku Utara, surplus neraca perdagangan pada truiwulan 2 tahun 2024 turun menjadi U$$ 1,80 Miliar hal ini dikarenakan nilai Ekpor lebih tinggi di bandingkan nilai impor sehingga terjadi surplus neraca perdagangan.
Plt Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Nurhidayat Maskat, Senin (5/8/2024). Mengungkapkan bahwa Ekpor triwulan 2 tahun 2024, nilai Ekpor Maluku Utara mencapai U$$ 2,87 Miliar, sementara Impor hanya mencapai U$$ 1,07 Miliar, sehingga mengalami surplus sebesar U$$ 1.80 Miliar.
“Barang yang di ekspor itu berupa, Besi dan Baja, Nikel, dan Kimia Anorganik.” Bebernya.

Namun pertumbuhan, Nilai ekspor Maluku Utara tumbuh 28,23 persen. (y-on-y), sementara volume ekspor Maluku Utara tumbuh 23,60%. (y-on-y).
Secara aktivitas produksi, Ferronickel tumbuh 5,52 persen secara q-to-q dan 10,09 persen secara y-on-y, sementara MHP tumbuh sebesar 71,28 persen secara q-to-q dan tumbuh sebesar 270,85 persen secara y-on-y.
“Pertumbuhan yang sangat besar pada komoditi ini terjadi dikarenakan karena smelter yang memproduksi MHP di Kabupaten Halmahera Tengah belum berproduksi pada triwulan yang sama di tahun lalu.” Jelasnya.
Sememtara Nickel Matte tumbuh sebesar 145,60 persen secara q-to-q dan tumbuh 76,26 persen secara y-on-y.
Penulis : Kaunar Yunita
Editor : Kaunar Yunita