SOFIFI (kalesang) – Sejumlah mahasiswa yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa dan masyarakat Kecamatan Oba Selatan menggelar unjuk rasa di depan kantor DPRD Maluku Utara, Senin (5/8/24).
Pantauan kalesang.di lapangan, aksi yang digelar itu menuntut agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara (Malut) segera menuntaskan proyek jalan di Kecamatan Oba Selatan.
Pasalnya, jalan tersebut sampai sejauh ini proses pekerjaannya telah mandek tanpa ada kejelasan. Hal tersebut tentu membuat masyarakat di 7 Desa Kecamatan Oba Selatan harus menanggung pilu selama 25 tahun.
“Dampak dari tidak becusnya pembangunan jalan dari Pemprov Malut tersebut mengakibatkan lumpuhnya aktivitas pendidikan.” Kata koordinator aksi, Arif Haya.
Kata dia, ketika musim hujan tiba, jalan tersebut selalu dipenuhi dengan genangan air maupun lumpur. Tidak hanya itu, banyak lubang yang juga terdapat di badan jalan.
“Hal ini tentu sangat mempengaruhi aktivitas masyarakat, bahkan dapat mengancam keselamatan maupun kesehatan warga karena dipaksa untuk melewati jalan itu. Tegasnya.
Ia menambahkan, sebelumnya warga di Kecamatan Oba Selatan telah melakukan gerakan untuk menuntut pemerintah agar mengatasi masalah tersebut, namun sampai sejauh ini tidak ada respon yang baik.
“Bukan ditindaklanjuti, tetapi sebaliknya warga malah merasa diasingkan oleh Pemprov Malut karena tidak ada efek jera dari pemerintah.” Tandasnya.
Berikut lima poit penting yang menjadi tuntutan dari aliansi mahasiswa dan masyarakat Kecamatan Oba Selatan.
- Pemprov Malut segera bertanggung jawab atas masalah jalan Payahe-Nuku di Kecamatan Oba Selatan.
- Dinas PUPR Pemprov Malut harus terbuka kepada publik terkait anggaran proyek jalan di Kecamatan Oba Selatan.
- Pemprov Malut segara hadirkan pihak PT. Hijrah dan Intim Kara.
- Segera alihkan status jalan Kecamatan Oba Selatan dari provinsi ke nasional.
- Segera bangun kembali jembatan yang rusak di Kecamatan Oba Selata.
Reporter: Juanda Umaternate
Editor: Redaksi