TERNATE (kalesang) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Utara melaporkan penurunan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di wilayah tersebut pada September 2024.
Plt. Kepala BPS Provinsi Maluku Utara, Nurhidayat Maskat, menyatakan bahwa gini ratio pada periode tersebut tercatat sebesar 0,296, turun 0,020 poin dibandingkan Maret 2024 (0,316) dan menurun 0,002 poin dibandingkan Maret 2023 (0,298).
Penurunan juga terlihat pada daerah pedesaan dan perkotaan.
“Gini ratio di perkotaan pada September 2024 sebesar 0,328, menurun dibandingkan Maret 2024 (0,343), meskipun sedikit meningkat dibandingkan Maret 2023 (0,326). Sementara itu, di pedesaan, gini ratio tercatat 0,243, turun dibandingkan Maret 2024 (0,275) dan Maret 2023 (0,269),” ungkapnya.
Distribusi Pengeluaran Penduduk
Menurut pengukuran Bank Dunia, distribusi pengeluaran penduduk 40 persen terbawah pada September 2024 tercatat sebesar 22,52 persen, yang masuk dalam kategori ketimpangan rendah. Angka ini meningkat dibandingkan Maret 2024 (21,61 persen) dan Maret 2023 (22,51 persen).
Secara rinci, distribusi pengeluaran di daerah perkotaan tercatat 20,21 persen pada September 2024, meningkat dibandingkan Maret 2024 (18,99 persen) dan Maret 2023 (20,17 persen). Di pedesaan, persentase distribusi mencapai 24,90 persen, naik dari Maret 2024 (23,79 persen) dan Maret 2023 (24,22 persen)
Perkembangan Gini Ratio 2018–2024
Data menunjukkan bahwa Gini Ratio di Maluku Utara selama periode September 2018 hingga September 2024 cenderung berfluktuasi.
“Gini Ratio tertinggi tercatat pada September 2018 sebesar 0,336, sementara yang terendah terjadi pada September 2021 sebesar 0,278,” jelasnya.
Pada September 2024, Gini Ratio mengalami penurunan sebesar 0,020 poin dibandingkan Maret 2024, menunjukkan adanya perbaikan dalam pemerataan pengeluaran penduduk di Maluku Utara.
Gini Ratio Nasional dan Provinsi
Pada skala nasional, Gini Ratio Indonesia pada September 2024 tercatat 0,381. Provinsi dengan Gini Ratio tertinggi adalah DKI Jakarta (0,431), sementara Gini Ratio terendah tercatat di Kepulauan Bangka Belitung (0,235). Di antara provinsi dengan Gini Ratio lebih tinggi dari rata-rata nasional, terdapat DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Gorontalo, serta beberapa wilayah di Papua.
Penurunan gini ratio di Maluku Utara menjadi indikasi adanya perbaikan pemerataan ekonomi, meskipun tetap diperlukan upaya konsisten untuk menjaga dan meningkatkan distribusi pendapatan masyarakat.
Reporter : Caca
Redaktur : Caca