Membaca Realitas
728×90 Ads

Lembaga Adat 4 Suku di Halmahera Utara Dukung PT NHM Lakukan Pemulihan Produksi

KALESANG – Lembaga Adat 4 Suku yang terdiri dari Pagu, Towiliko, Boeng, dan Modole di wilayah lingkar tambang PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) secara tegas menolak aksi demonstrasi yang dilaksanakan Aliansi Peduli Demokrasi Maluku Utara (APDMU).

Penolakan tersebut dibuktikan dengan cara menghadang sejumlah massa aksi ketika melewati Jembatan Kali Jodoh, Desa Gayok, Kecamatan Malifut, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara dalam perjalanan menuju lokasi front gate NHM.

Bahkan, Forum Masyarakat dan Karyawan Bersatu untuk Bangkit (FMKBB) NHM juga menggelar aksi tandingan di Desa Tahane, Kecamatan Malifut itu sebagai bentuk dukungan penuh terhadap perusahaan untuk segera beroperasional secara lancar dan layak.

Junus Ngetje selaku Fanyira Pagu yang mewakili lembaga adat 4 suku mengatakan, sebagai pemilik hak ulayat di wilayah lingkar tambang NHM tentu memiliki tanggung jawab untuk menjaga wilayah agar tetap kondusif. Untuk itu, pihaknya mendukung kebijakan pemulihan operasional NHM agar proses produksi dapat berjalan lancar tanpa gangguan.

Junus mengaku, aksi tersebut dianggap telah disusupi oleh kepentingan oknum yang mengatasnamakan diri sebagai wakil karyawan dan masyarakat lingkar tambang. Ia menilai, aksi tersebut tidak memahami kondisi NHM yang mengalami penurunan produksi, sehingga hak karyawan dan masyarakat belum dapat terealisasi.

“Kami mendukung penuh program efisiensi NHM. Seluruh stakeholder di 5 kecamatan lingkar tambang juga mendukung langkah efisiensi tersebut. Produksi memang mengalami penurunan, sehingga untuk menstabilkan produksi salah satu langkah yang diambil adalah efisiensi jumlah karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.” Ucapnya, Selasa (11/02/2025).

Terpisah, Mahdi Abd Rachman selaku mantan karyawan NHM yang juga warga Desa Tahane, Kecamatan Malifut, Halmahera Utara menambahkan, jangan hanya karena kepentingan satu orang lantas mengaitkan dan membawa kepentingan karyawan dan masyarakat.

“Anda datang membawa satu kepentingan namun tidak pernah bertanya kalau kami punya kepentingan yang sebenarnya. Kepentingan karyawan dan masyarakat di sini adalah perusahaan NHM bisa normal agar berefek pada ekonomi untuk masyarakat setempat.” Tandasnya.

Reporter: Djuanda

Editor: Redaksi

300×600
728×90 Ads