Membaca Realitas
728×90 Ads

Hadapi Dampak Sawit, Walhi Malut Tanam Harapan dengan Bibit Pala

Kalesang – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Maluku Utara mendistribusikan 10 ribu bibit pala ke Desa Gane Dalam dan Gane Luar, Kabupaten Halmahera Selatan, pada Kamis (20/2/2025).

Program ini bertujuan membangun ekonomi berbasis kearifan lokal serta mendukung rehabilitasi lingkungan yang terdampak oleh perkebunan sawit monokultur.

Direktur Walhi Maluku Utara, Faisal Ratuela, menjelaskan bahwa distribusi bibit pala ini merupakan bagian dari upaya advokasi terhadap industri ekstraktif dan perkebunan sawit. Selain itu, Walhi juga mendorong empat skema utama dalam pengelolaan lingkungan dan ekonomi, yakni tata kuasa, tata kelola, tata produksi, dan tata konsumsi.

“Kaitan dengan tata kuasa adalah bagaimana rakyat memiliki kendali atas ruang hidup mereka, termasuk lahan. Di Maluku Utara, sering terjadi konflik akibat banyak warga yang tidak memiliki sertifikat tanah, meskipun mereka telah menguasai lahan tersebut secara turun-temurun,” ujar Faisal.

Menurut Faisal, ekonomi Nusantara yang didorong oleh Walhi berbasis pada tradisi dan kearifan lokal yang berkelanjutan. 

Gane Dalam dan Gane Luar dipilih sebagai lokasi distribusi karena wilayah tersebut telah lama menjadi daerah dampingan Walhi Malut. 

Ia menyoroti bahwa investasi perkebunan sawit di pulau-pulau kecil telah menyebabkan kerusakan lingkungan, termasuk penggunaan bahan kimia yang memicu serangan kumbang terhadap perkebunan kelapa warga pada 2017 dan 2018, yang berdampak besar pada penurunan produksi kelapa.

Faisal juga mengkritisi sikap Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara yang hingga kini belum mampu mengatasi permasalahan lahan yang dihadapi warga.

“Banyak lahan yang dulu ditanami kelapa mengalami penurunan produksi, sehingga warga mulai mencari alternatif dengan menanam pala. Inisiatif ini didorong Walhi untuk merehabilitasi daerah yang terdampak perkebunan sawit monokultur serta mengembalikan fungsi hutan di daratan Gane. Selain itu, ini juga bertujuan untuk memulihkan sistem ekonomi masyarakat yang rusak akibat investasi sawit di Halmahera Selatan,” pungkasnya.

 

300×600
728×90 Ads