Membaca Realitas
728×90 Ads

Maluku Utara Masih Zona Hijau ASF, Karantina Perketat Pengawasan

 

Kalesang – Demam Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) kini telah menyebar ke 32 provinsi di Indonesia. Namun, Maluku Utara menjadi satu-satunya provinsi yang masih bebas dari penyakit mematikan bagi babi ini.

Di wilayah timur Indonesia, ASF telah ditemukan di sejumlah provinsi, termasuk Bali, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga Papua. Dengan kondisi ini, Maluku Utara dikategorikan sebagai zona hijau untuk penyakit yang hanya menyerang babi domestik maupun babi hutan tersebut.

“Tentunya kita di Maluku Utara masih zona hijau penyebaran Demam Babi Afrika,” kata Kepala Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (BKHIT) Maluku Utara, Willy Indra Yunan, Senin (3/3/2025).

Penyakit ASF sendiri telah menyebabkan kematian ribuan babi di berbagai daerah. Di Papua Tengah, misalnya, sebanyak 6.273 ekor babi dilaporkan mati akibat ASF pada Januari 2024, sebagaimana dilansir dari Antara.

Pencegahan Ketat di Pelabuhan dan Bandara
Mencegah masuknya ASF ke Maluku Utara, BKHIT telah memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk, baik di pelabuhan maupun bandara. Willy Indra Yunan menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan meliputi sosialisasi melalui spanduk dan banner sebagai bentuk kesiapsiagaan.

“Kami sudah melakukan siaga dan melaksanakan sosialisasi, bahkan sebelum penyakit ini menyebar dan menjangkit beberapa daerah di Indonesia,” ujar Willy.

Selain itu, tenaga medis dan dokter hewan di Karantina Maluku Utara tetap bersiaga untuk melakukan pengawasan ketat terhadap lalu lintas komoditas yang berpotensi membawa penyakit ASF. Salah satu tindakan tegas yang dilakukan adalah penindakan terhadap penyelundupan daging babi ilegal.

“Beberapa waktu lalu, kami menemukan penyelundupan daging babi yang dicampur dengan kain lalu dimasukkan ke dalam boks di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, pada Februari lalu. Tidak ada yang terlewat dalam pengawasan kami, karena ini sudah menjadi komitmen dalam menjalankan tugas,” tegas Willy.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang ketat ini, diharapkan Maluku Utara tetap menjadi wilayah bebas ASF dan mampu melindungi populasi ternak babi dari ancaman penyakit tersebut.

728×90 Ads