Kalesang – Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Maluku Utara hingga Mei 2025 tercatat sebesar Rp247,39 miliar dengan total 4.273 debitur. Angka ini menunjukkan kontraksi sebesar 3,77 persen secara tahunan (year-on-year) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp257,07 miliar.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Maluku Utara, Sakop, dalam kegiatan Media Briefing “Torang Pe APBN Edisi Mei 2025” yang digelar di Aula Gamalama, Kanwil DJPb Maluku Utara, Senin (30/6/2025).
Menurut Sakop, sektor Perdagangan Besar dan Eceran menjadi penyumbang terbesar dalam penyaluran KUR dengan nilai mencapai Rp135,90 miliar kepada 2.250 debitur. Disusul sektor Penyediaan Akomodasi serta Makanan dan Minuman sebesar Rp30,59 miliar (206 debitur), serta sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan senilai Rp25,12 miliar (650 debitur). Sementara sektor Jasa Kemasyarakatan, Sosial Budaya, Hiburan dan lainnya menerima Rp15,38 miliar (331 debitur).
“Sektor perdagangan besar dan eceran mendominasi penyaluran KUR dalam lima tahun terakhir. Konsistensinya tetap terlihat hingga tahun ini,” ujar Sakop, yang baru beberapa pekan menjabat di Maluku Utara.
Dari sisi wilayah, Kabupaten Halmahera Utara mencatat penyaluran KUR tertinggi yakni Rp53,29 miliar dengan 915 debitur. Diikuti oleh Kota Ternate sebesar Rp40,78 miliar (634 debitur) dan Kota Tidore Kepulauan Rp35,44 miliar (636 debitur). Sementara itu, Kabupaten Halmahera Selatan mencatat Rp35,06 miliar (563 debitur), serta Halmahera Tengah sebesar Rp22,88 miliar (260 debitur). Wilayah lain seperti Halmahera Barat, Halmahera Timur, Pulau Morotai, Pulau Taliabu, dan Kepulauan Sula menyusul dengan jumlah penyaluran yang lebih rendah.
Sakop juga menyoroti sejumlah isu strategis terkait penyaluran KUR di Maluku Utara.
“Masih terdapat ketimpangan dalam aksesibilitas dan demografi penyaluran KUR. Selain itu, perekaman data calon debitur potensial dalam aplikasi SIKP juga masih rendah. Penyaluran pun belum merata ke sektor-sektor strategis,” tutupnya.