Ternate, Kalesang – Pasar buah di Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Maluku Utara, kembali ramai sejak pagi. Deretan lapak di sepanjang bahu jalan menampilkan aneka buah segar seperti jeruk, apel, anggur, salak, kelengkeng, buah naga, dan nanas. Sebagian besar buah-buahan tersebut didatangkan dari Halmahera Tengah, Halmahera Timur dan Manado dan Gorontalo. Sabtu (1/11/2025).
Namun di balik warna-warni buah yang menggoda, ada cerita lain yang sedang menjadi sorotan, kenaikan harga jeruk yang cukup signifikan dalam sepekan terakhir.
“Kemarin masih Rp10 ribu per kilogram, sekarang sudah tembus Rp15 ribu per kilogram,” keluh Rahman Potale , pedagang buah asal Gorontalo yang setiap hari berjualan di Pasar Buah Gamalama.
Kenaikan harga sebesar 50 persen itu, katanya, membuat banyak pembeli terkejut.
Rahman menjelaskan, pasokan jeruk kini sedang berkurang. Komoditas tersebut biasanya didatangkan dari Wairoro, Halmahera Tengah , namun saat ini sedang tidak musim.
“Kalau sudah langka begini, harganya cepat sekali naik,” ujarnya.
Harga Buah dari Luar Daerah Juga Bergerak
Tak hanya jeruk, sejumlah buah lain yang datang dari luar Maluku Utara juga mengalami fluktuasi harga.
Buah nanas dari Manado dijual bervariasi antara Rp20.000 hingga Rp25.000 per buah , tergantung ukuran. Sementara semangka asal Gorontalo , yang dikenal manis, masih stabil di harga Rp17.000 per kilogram .
Untuk melon , Rahman menyebut stoknya datang dari tiga daerah sekaligus, Manado, Ternate, dan Gorontalo. Ketiganya dijual dengan harga seragam, yakni Rp20.000 per kilogram.
Menurut Rahman, naik-turunnya harga sudah menjadi bagian dari risiko perdagangan buah. Ia berharap kondisi cuaca segera membaik agar pasokan dari daerah penghasil kembali lancar.
“Kami hanya bisa menyesuaikan harga dengan modal. Kalau barangnya susah, harganya pasti ikut naik. Semoga lemon cepat musim lagi supaya pembeli tidak kaget,” tutup Rahman, yang sudah bertahun-tahun menjadi salah satu pemasok utama buah-buahan di Pasar Gamalama, Ternate.
Reporter : Niar Naraya
