Membaca Realitas

Basarnas Ternate Tangani 49 Misi SAR Sepanjang 2025 Didominasi Kecelakaan Laut

TERNATE, Kalesang – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Ternate melaporkan telah menangani sebanyak 49 operasi Search and Rescue (SAR) selama periode Januari hingga Desember 2025 di wilayah Provinsi Maluku Utara.

Dari puluhan operasi tersebut, insiden kecelakaan kapal menjadi kasus paling banyak ditangani, yakni mencapai 31 kejadian. Selain itu, Basarnas juga menangani 13 kasus kondisi membahayakan manusia serta 5 peristiwa bencana alam.

Kepala Basarnas Ternate, Iwan Ramdani, mengungkapkan bahwa pelaksanaan operasi SAR sepanjang 2025 menghadapi tantangan signifikan, terutama saat melakukan evakuasi pada kecelakaan kapal di perairan Maluku Utara.

“Hambatan utama yang kami hadapi adalah kondisi cuaca ekstrem, khususnya gelombang laut tinggi yang sering mengganggu proses pencarian dan penyelamatan,” kata Iwan Ramdani saat konferensi pers, Sabtu (27/12/2025).

Ia menjelaskan, dari total kejadian kecelakaan kapal tersebut, sebanyak 122 orang berhasil diselamatkan, 7 orang ditemukan meninggal dunia, dan 20 lainnya masih dinyatakan hilang. Sementara dalam penanganan bencana alam, sekitar 125 warga berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.

Iwan menambahkan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, jumlah kejadian SAR pada 2025 mengalami peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah perairan maupun daratan di Maluku Utara.

“Untuk mengantisipasi risiko, kami selalu mengacu pada informasi serta peringatan dini dari BMKG, terutama terkait potensi cuaca buruk,” ujarnya.

Menurutnya, upaya penanggulangan dan pencegahan bencana memerlukan sinergi berbagai pihak. Basarnas, kata dia, tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan TNI, Polri, potensi SAR, serta partisipasi aktif masyarakat.

“Keterbatasan personel menjadi tantangan tersendiri. Karena itu, pelibatan masyarakat melalui pelatihan dan peningkatan kapasitas di wilayah rawan bencana sangat penting untuk menekan risiko korban,” tutupnya.

Reporter: Airin A. Taher