Kisah Awan, Bocah 14 Tahun Asal Sanana Jadi Buruh Batu Bata di Ternate
TERNATE (kalesang) – Usia kanak-kanak pada umumnya dihabiskan dengan bermain bersama teman sebaya. Namun hal itu berbeda dengan yang dialami Awan, bocah 14 tahun asal Desa Fogi Sanana, Kabupaten Kepualauan Sula, Maluku Utara.
Demi mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga, bocah ini rela putus sekolah dan ikut membantu ayahnya sebagai buruh batu bata di, Jln. Tugu Maku Gawene, Kelurahan Kalumata, Kota Ternate. Tepatnya di samping kanan kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku Utara.
Disitu, Awan bertugas sebagai pengantaran pasir. Sedangkan ayahnya mencetak batu bata. Pendapatan dalam sehari tidak menentu. Jika pasir yang diantar 6 kali dalam ukuran 1 bak mobil pick up maka Awan dibayar Rp.100 ribu. Begitu juga dengan ayahnya.
“Jika setengah bak saja berarti satu hari pendapatan hanya Rp.50 ribu, itu pun kalau ada pesanan. Kalau tidak ada pesanan berati tidak ada pendapatan.” Ungkap Ina, yang merupakan Ibu dari Awan saat ditemui kalesang.id, Sabtu (12/3/2022) di lokasi tempat ia bekerja.
Bersama dua temannya, Awan memiliki cara kerja sendiri yaitu, pasir diisi kedalam karung kemudian diantar ke rumah-rumah pembeli.
Awan adalah anak kedua dari lima bersaudara. Kaka pertamanya Arsan (15) berada di Kepulauan Sula melanjutkan pendidikan di Bangku Kelas III SMP. Sementara Awan dan ketiga adiknya yang masih berumur 9 tahun, 4 tahun san 1 tahun mengikuti kedua orang tuanya merantau ke Kota Ternate. Selama 6 bulan sudah bekerja di tempat tersebut.
Awan putus sekolah sejak SD kelas III karena keterbatasan ekonomi. Dia memilih berhenti untuk mengurangi beban orang tua. Sebab saat itu ayahnya belum mendapatkan pekerjaan.
Alasan Awan tidak mengenal lelah dan terus bekerja karena, selain membantu perekonomian keluarga, ia juga ingin membeli Handphone.
“Karena biaya makan di Kota dan juga kirim ke orang tua dan anak sekolah, juga adik-adik awan mau sekolah maka awan dan ayahnya harus bekerja.” Tandas Ina.(tr-06)