Membaca Realitas

DPRD dan Diskoperindag Semprot Pengelola SPBU Sanana

SANANA (kalesang) – DPRD bersama Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul), Provinsi Maluku Utara, semprot pengelola SPBU Sanana. Hal tersebut terkait dengan masalah antrian panjang yang tidak bisa diatasi sampai saat ini.

Ketua Komisi II DPRD Kepsul, Safrin Gailea sangat kesal karena sampai saat ini SPBU Sanana mengabaikan perintah dari pemerintah untuk menyediakan segala kebutuhan stok BBM jenis pertalite maupun genset.

Meskipun mendapat jatah stok BBM sebanyak 10 hingga 15 ton per hari, tetapi selalu saja terajadi antrian panjang. Padahal, dari Pertamina mengaku, untuk melayani kendaraan yang ada, cukup dengan 10 ton saja. Jika memang benar, lanjut Safrin, maka pengaturan dari SPBU yang tidak benar.

Pertemuan DPRD dan Disperindagkop beretmu Pengelola SPBU Sanana

“Kami sudah sampaikan ulang-ulang kali, harus sediakan genset. Tapi, sampai saat ini masih janji sediakan genset. Kalau begini terus kami yang sering disoroti oleh masyarakat.” Kesal Safrin saat ditemui kalesang.id, Jumat(1/7/2022).

Sementara Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Djena Tidore mengatakan, persoalan ini bukan lagi di Pertamina. Tapi dari SPBU yang sengaja sehingga sampai saat ini antrian panjang masih saja terjadi.

“SPBU yang selalu bikin masalah. Masa stok BBM begitu banyak tapi masih saja terjadi antrian. Sebenarnya apa masalahnya.” Pungkasnya.(tr-02)

 

 

Reporter: Karman Samuda
Redaktur: Junaidi Drakel