Ketua POSSI Malut Tinjau Proses Penyelaman Pencarian Korban KM Cahaya Arafah
TERNATE (kalesang) – Ketua Persatuan Olahraga Selam (POSSI) Maluku Utara M. Rahmi Husen Jumat (22/7/2022) berkesempatan melihat dari dekat proses pencarian korban KM Arafah yang tenggelam Senin (18/7/2022) sore akibat dihantam badai, di pesisir Pantai Pulau Tokaka, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Kunjungan wakil ketua DPRD Maluku Utara ini juga sekaligus memberikan dorongan moril kepada beberapa penyelam POSSI Maluku Utara yang ikut dalam proses pencarian.
Hasrul Muhidin dan Rachmat Huma penyelam dari Polairud Polda Maluku Utara yang juga pengurus POSSI Maluku Utara mengucapkan terimakasih kepada Ketua POSSI Rahmi Husen yang memberikan dukungan moril secara langsung kepeda mereka.
Hal senada juga disampaikan Anan Hi Mursal dan Mohdar Saleh Pasukan Katak dari Lanal Ternate yang juga pengurus POSSI Malut.
“Segala dukungan yang diberikan semoga bisa membatu kami untuk menjalankan tugas dengan baik.” Ujar Anan.
Sementara Rahmi mengatakan, meski para penyelam mewakil institusi kerja masing-masing, namun mereka juga adalah anggota POSSI.
“Saya ingin mengecek langsung kondisi mereka di lapangan.”Jelas Rahmi melalui pesan singkat ke kalesang.id.
Melihat beberapa peristiwa kecelakaan kapal dan nelayan yang terjadi di Maluku Utara, Rahmi berencana akan mempersiapkan para personil POSSI yang memiliki kualifikasi rescue underwater higga instruktur untuk disiapkan jika suatu saat dibutuhkan dalam potensi SAR laut.
“Beberapa waktu kedepan POSSI akan menggelar pelatihan untuk sertifikasi Rescue agar bisa menjadi potensi SAR jika dibutuhkan Basarnas.”tambahnya.
Menurutnya, meskipun POSSI tujuan utamanya adalah mencetak berprestasi dalam cabang olahraga selam, namun sesuai petunjuk angaran dasar, POSSI juga memiliki tanggungjawab untuk pelestarian laut serta memberikan sumbangsih kepada negara jika keahlian dibutuhkan.
“POSSI punya banyak penyelam yang berkualifikasi Rescue, Dive Master hingga Instruktur, tinggal dilatih bagaimana teknis kerja di lapangan dan didukung dengan peralatan khusus untuk penyelamatan bawah air .”Tambahnya.
Ia berharap para penyelam yang ikut dalam proses pencarian bisa menjaga keselamatan diri dan tetap berpegang pada standart penyelaman yang benar. Apalagi proses penyelaman Deep Dive hingga kedalaman 46 meter yang tentunya harus memiliki tehnik-tehnik khusus.
“Para penyelam yang ikut proses pencarian sudah memiliki kemampuan untuk deep dive namun tetap harus menjaga keselamatan. Jika kondisi tubuh tidak memungkinkan maka jangan dipaksakan. Jagan sampai terjadi, penolong ahirnya ditolong.”Katanya mengingatkan.
Reporter: Rahmat Akrim
Redaktur: Wawan Kurniawan