Membaca Realitas
728×90 Ads

Ekonomi Malut di Triwulan II Tertinggi di Indonesia

TERNATE (kalesang)– Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Maluku Utara selenggarakan diseminasi terkait Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) dan Kondisi Fiskal Regional (KFR) Triwulan II.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Utara, R. Eko Adi Irianto mengatakan kegiatan Ini merupakan bentuk sinergi antara pengelola moneter dan fiskal di daerah dan sebagai bentuk knowledge sharing atas informasi yang dimiliki sehingga dapat lebih berkontribusi dalam policy design bagi stakeholders, utamanya pemerintah daerah di Maluku Utara.

Eko memaparkan, perekonomian Provinsi Maluku Utara pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh tinggi, Maluku Utara menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia untuk periode triwulan II 2022.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh pertumbuhan masif ekspor luar negeri sejalan dengan terus meningkatnya produksi komoditas hilir nikel, serta pertumbuhan investasi yang masuk sejalan dengan rencana pembangungan smelter di Maluku Utara.

“Hal tersebut tercermin pula dari tingginya akselerasi pertumbuhan pada Lapangan Usaha pertambangan dan industri pengolahan.”Jelasnya, Rabu (31/8/2022).

Lanjutnya, pertumbuhan juga terjadi dari sisi Lapangan Usaha (LU)  perdagangan dan transportasi pada momen Hari Besar Keagamaan Nasioanl (HBKN) Idul Fitri 1443 Hijriah serta semakin pulihnya kondisi ekonomi yang mempengaruhi peningkatan mobilitas dan aktivitas perdagangan di Maluku Utara.

Tambahnya secara akumulasi,  sampai dengan Juli 2022 Provinsi Maluku Utara tercatat mengalami inflasi sebesar 2,24 persen, yang mana pada bulan Juli 2022 terjadi inflasi sebesar 1,82 persen.

“Inflasi sepanjang triwulan berjalan diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan triwulan II 2022 sebagai dampak dari meningkatnya mobilitas masyarakat seiring pelonggaran syarat perjalanan dan melandainya kasus Covid-19.”Ungkapnya.

Kemudian, risiko geopolitik yang juga menjadi pengaruh terhadap kenaikan harga minyak dunia dan kebutuhan pangan global yang dapat meningkatkan harga kebutuhan pangan di Maluku Utara.

Sementara itu, Kepala Kanwil DJPb Maluku Utara, Adnan Wimbyarto menyampaikan sejumlah perkembangan indikator kesejahteraan, yakni Tingkat Kemiskinan per Maret 2022 sebesar 6,23 persen, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Februari 2022 sebesar 4,98 persen.

Tingkat Ketimpangan sebesar 0,279 poin, Nilai Tukar Petani (NTP) pada Juni 2022 sebesar 106,50, dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) pada Juni 2022 sebesar 101,85.(M-02)

 

 

Reporter: Sitti Muthmainnah

Redaktur: Wawan Kurniawan

300×600
728×90 Ads