TERNATE (kalesang) – Meski belum mendapat ‘lampu hijau’ dari DPRD karna sesuai analiasa keuangan, Pemkot Ternate akan alami defisit panjang jika memaksakan berhutang pihak ketiga yang terlalu tinggi, namun Pemkot bersikeras tetap akan membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ternate.
Ini setelah Walikota Ternate M. Tauhid Soleman bersama pimpinan OPD lainnya melakukan rapat koordinasi di ruang rapat Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Ternate.
“Rapat itu kita evaluasi atau melakukan kroscek kembali terkait dengan kesiapan, tahapan rencana pembangunan RSUD Ternate.” Ucap Kepala Bappelitbangda Kota Ternate, Rizal Marsaoly, Rabu (5/10/2022).
Dikatakan, di pertemuan sebelum-sebelumnya, sudah disampaikan bahwa kurang lebih akan diberikan penguatan terkait dengan infrastruktur, kesiapan pembangunan dan juga harus mematangkan administrasi baik aturan maupun regulasi.
“Tadi walikota juga meminta melalui Kabag Kerjasama Setda Kota Ternate, untuk diperluas. Dan juga akan melibatkan Kepala BKPSDM, karena ada SDM perekrutan tenaga medis.” Katanya.
Mantan Kadis Pariwisata itu juga mengatakan, terdapat juga draft sebagai langkah awal memulai proses kerja sama, di mana untuk mengkaji, atas dokumen-dokumen tersebut terhadap poin-poin yang dikerjasamakan selama 10 tahun bersama PT. WIKA.
“Jadi rancangan kerja sama dari PT WIKA ini kurang lebih 10 tahun, dengan konsep Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) terkait Pembangunan RSUD Ternate.” Ungkapnya.
“Tapi melakukan investasi dan investasi KPBU itu, sesuai dengan Perpres Nomor 38 tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha, yang mengatur dalam beberapa bidang. Salah satunya bidang kesehatan yang dilakukan Pemkot bersama PT. WIKA.” Beber Rizal.
Memang kata Rizal, anggaran Pembangunan RSUD Ternate sebesar Rp1,69 triliun, model kerja sama ini selama 10 yakni 2025-2034, yang mana selama masa tersebut pemanfaatan operasional nantinya akan memberi nilai tambah bagi PAD.
Kemudian, tentunya Pemkot Ternate akan melakukan konsultasi dengan DPRD, bahwa dengan anggaran Rp1,69 triliun itu, sudah termasuk pendapatan usaha dari operasional RSUD Ternate.
“Karena dari pihak PT. WIKA sudah membuat proyeksi 10 tahun terhadap pemanfaatan RSUD.” Sebutnya.
Lanjut Rizal tidak murni anggaran Pembangunan RSUD Ternate sebesar Rp1,69 triliun yang dibebankan APBD. Bahkan, ada beberapa usaha yang akan mendukung di zonasi lokasi pembangunan nantinya.
Ia menambahkan, yang paling utama pemerintah melalui Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) akan mendapatkan alokasi anggaran, entah itu melalui DAU, atau DAK dan jika RSUD Ternate ini sudah dibangun, maka komitmen Pemda hanya memperhatikan keselamatan warga.
“Maka kemungkinan prioritas DAK untuk membantu RSUD. Bahkan kehadiran RSUD juga akan menciptakan lapangan pekerjaan.”Tandasnya.
Sekadar diketahui, Pemkot Ternate berencana membangun RSUD Ternate di kawasan reklamasi di Kelurahan Kalumata, Kecamatan Ternate Selatan Kota Ternate.(m-01)
Reporter: Rahmat Akrim
Redaktur: Wawan Kurniawan