BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Cuaca Ekstrem, Pemprov Diimbau Ambil Langkah
TERNATE (kalesang) – Direktorat Peringatan Dini Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengimbau kepada BPBD pemerintah provinsi maupun kabupaten/kota agar meningkatkan koordinasi dengan BMKG di wilayahnya masing-masing.
Ini menyusul adanya siaran pers yang dikeluarkan BMKG pada 8 Oktober 2022 tentang waspada potensi cuaca ekstrem yang berlansung dalam sepekan yakni mulai 9-15 Oktober 2022 mendatang.
“Meningkatkan koordinasi dengan BMKG di wilayahnya untuk mendapatkan update informasi peringatan dini cuaca ekstrem serta monitoring perkembangan informasi dari pihak terkait.” Ujar Deputi Bidang Pencegahan BNPB Prasinta Dewi dalam keterangan tertulisnya yang diterima kalesang.id, Senin (10/10/2022).
Prasinta juga meminta agar, semua masyarakat dapat, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti gelombang tinggi, angin kencang, puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan lain-lain hingga Sabtu (15/10/2022) yang dapat berdampak pada terjadinya potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.
Dikatakan juga, meningkatkan koordinasi antar dinas terkait dan aparatur untuk melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan sesuai tugas pokok fungsi dan kewenangannya masing-masing guna mencegah dampak yang mungkin timbul.
“Seperti memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.” Katanya.
“Melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.” Sambungnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan/tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir/bandang/banjir pesisir, tanah longsor dan banjir bandang serta langkah-langkah kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana tersebut.
“Memberikan himbauan kepada masyarakat untuk menghindari daerah rawan bencana seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, tepi pantai, dan lainnya.” Ujarnya lagi.
Diharapkan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan bila sedang melakukan pelayaran di wilayah perairan yang berpotensi gelombang tinggi dan bersiap melakukan evakuasi warga masyarakat yang tinggal di daerah risiko bencana tinggi.
Prasinta, juga meminta mengaktifkan tim siaga bencana untuk memantau lingkungan sekitar akan gejala awal terjadinya banjir bandang, longsor, angin kencang, atau pun gelombang tinggi.
Kemudian, menyiapkan dan mengelola sumber daya manusia, logistik dan peralatan, sarana dan prasarana untuk penanganan keadaan darurat bencana (jalur dan tempat evakuasi, lokasi pengungsian) serta fasilitas layanan kesehatan sesuai dengan penerapan protokol kesehatan dalam penanganan COVID-19.
“Mengaktifkan Pusdalops daerah yang terkoneksi dengan pusat-pusat data, informasi dan komunikasi kelembagaan terkait di Pusat dan provinsi, kabupaten/kota sekitar.” Sebutnya.
Apabila diperlukan, Prasinta menambahkan, dapat menetapkan status darurat bencana dan pembentukan Pos Komando Penanganan Darurat Bencana serta aktivasi rencana kontingensi menjadi rencana operasi.
“Untuk informasi peringatan dini daerah berpotensi banjir, banjir bandang, dan tanah longsor sampai level desa dapat diakses melalui https://inarisk2.bnpb.go.id/pencegahan.” Ungkapnya.(M-01)
Reporter: Rahmat Akrim
Redaktur: Yunita Kaunar