TERNATE (kalesang) – BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate mengeluarkan peringatan dini adanya potensi terjadinya hujan lebat, angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah Maluku Utara.
Koordinator BMKG Malut Djoko Sumardiono mengatakan, berdasarkan Southern Oscillation Index (SOI) yang semakin menguat mencapai nilai 18.3 yang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia bagian Timur.
Dikatakan, kondisi dinamika atmosfer terkini kelembaban udara pada lapisan 850 – 300 hPa reluif basah (70-10096 ) dan terpantau adanya siklon tropis NALGAE sehingga menyebabkan terbentuk pola konvergensi dan sheariine dan wilayah Maluku Utara dan sekitarnya.
“Oleh karena itu, kondisi atmosfer di wilayah Malut kondisinya cukup labil sehingga mengakibatkan pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan.” Ucap Djoko Kamis (27/10/2022).
Lanjutnya, posisi siklon tropis NALGAE Laut Filipina, 12.2LU, 132.0BT atau sekitar 1220 km sebelah timur laut Tahuna, arah gerak ke barat dengan kecepatan 6 knots (11 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
“Kekuatan 35 knots (65 km/jam) Tekanan 998 hPa dan diprediksikan kekuatannya akan mencapai 40 knots (75 km/jam) dan tekanan menguat ke 994 hPa.” Sambungnya.
Umumnya, kata dia ini berdampak pada cuaca yaitu umumnya hujan ringan hingga sedang dengan potensi hujan sedang hingga lebat pada
siang atau sore, maupun malam dan dini hari.
“Suhu udara berkisar antara 22 – 31 ºC dan kelembaban berkisar antara 70 – 100 %. Angin umumnya bertiup dari arah Barat daya – Utara dengan kecepatan antara 4 – 25 knots.” Ungkapnya.
Hal ini pula, berindikasi munculnya potensi gelombang tinggi dan hujan lebat disertai angin kencang dan petir di sekitar wilayah Malut dalam periode beberapa hari kedepan.
Dengan demikian, Djoko menambahkan, masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin.
“Selain itu, bagi pengguna dan operator jasa transportasi laut, nelayan dan masyarakat di wilayah pesisir diimbau untuk mewaspadai potensi gelombang laut.” Tukasnya.(m-01)
Reporter: Rahmat Akrim
Redaktur: Wawan Kurniawan