Membaca Realitas

Pemkot Ternate Pilih Renovasi Aula Ketimbang Plafon Kantor Walikota

TERNATE (kalesang) – Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate lebih memilih merenovasi atau memperbaiki lantai Aula Babullah daripada plafon Kantor Walikota, Kota Ternate, Maluku Utara.

Padahal, kerusakan plafon terjadi sudah sejak lama yang berada di beberapa titik, seperti bagian lantai dua dan tiga gedung Kantor Walikota.

Rusaknya sejumlah plafon itu diketahui akibat merembesnya air hujan, hingga membuat plafon menjadi lapuk.

“Perbaikan plafon itu masuk di pemeliharaan kantor, dan tahun ini saya selesaikan.” Ucap mantan Kepala Bagian (Kabag) Umum Sekretariat Daerah (Setda) Kota Ternate Moh. Faizal Badaruddin beberapa waktu lalu.

Sementara, Kabag Umum Setda Kota Ternate yang baru yaitu Muchlis Albaar mengatakan, pihaknya memiliki dana terbatas, sehingga melihat mana yang lebih prioritas untuk diperbaiki.

“Jadi mana yang prioritas dulu, karena di sini (Aula) kebetulan banyak tamu dari luar pakai tempat ini dan juga kurang bagus lantainya maka kita ganti.” Ucap Muchlis.

Muchlis mengatakan, jika dilihat emergency atau tidaknya, tentu hal ini emergency. Sebab, kata dia, marwah pemerintah berada di situ. “Semua provinsi punya acara pakai di sini, ada tamu punya acara pakai di sini.” Katanya.

Terkait dengan plafon sendiri, Muchlis menyebutkan akan dianggarkan tahun depan 2023, karena perbaikannya membutuhkan biaya yang cukup besar.

“Kalau bikin plafon otomatis dengan perbaiki dengan jaringan listrik, terus atapnya juga. Karena percuma bikin plafon kalau (atap) bocor.” Ungkap Muchlis.

Berita Terkait: Kerusakan Plafon Gedung Kantor Walikota Ternate Segera Diatasi

Menurutnya, pekerjaan itu tidak bisa setengah saja, kemudian jika dianggarkan di tahun 2023 akan masuk di dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) karena anggarannya cukup besar.

“Plafon, atap, instalasi listrik mungkin PU, karena perencanaan teknis harus ada.” Tukasnya.

Sementara kontraktor CV Meidina Riski, Ahmad menambahkan, pekerjaan lantai teras sesuai tender dianggarkan kurang lebih sebesar Rp192 juta. Di mana, ukuran lebar 8,3 meter dan panjang 25 meter dan akan diperbaiki dengan toilet yang memakan waktu 50 hari.

“Anggarannya sebesar Rp192 juta. Kalau yang dulu toilet jongkok sekarang diganti yang model toilet duduk, plafon toilet juga akan diganti menggunakan gypsum.” Beber Ahmad.(m-01)

 

 

Reporter: Rahmat Akrim

Redaktur: Wawan Kurniawan