Modal Rp200 Ribu, Seorang Warga Kelurahan Salahuddin Ternate Hasilkan Banyak Produk yang Dijual
TERNATE (Kalesang) – Seorang warga Kelurahan Salahuddin, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, Seha Hamid Fadaq tidak percaya bisa menghasilkan keuntungan dari hasil kerjanya.
Sebab, Seha Hamid Fadaq yang biasa disapa Ummi Habibie itu awalnya hanya mencoba membuat ikan Tuna garu rica.
“Pertama saya bikin ikan Tuna garu rica itu sebanyak 5 toples. Dalam sebulan habis terjual. Modal saya waktu itu Rp200 ribu.” Katanya, Rabu (7/12/2022).
Sebelumnya, Ummi mengaku tidak tidak terpikir untuk membangun usaha. Kebetulan, dia paling hobi masak, jadi ada saran dari temannya untuk membuat usaha.
“Di tahun 2014, teman saya sarankan agar membuat produk olahan ikan.” Ungkapnya.
Kata perempuan 51 tahun itu, permintaan mulai banyak. Kadang hanya butuh waktu seminggu jualan sudah habis terjual. Dari sini semangatnya mulai tumbuh. Untuk produksi pertama kalinya ia mendapatkan keuntungan sejuta lebih.
“Saat ini, saya coba lagi bikin abon ikan, sejak saat itu saya titip di pasar Swalayan Tara Noate pusat belanja khas ole-ole Ternate. Ternyata peminat banyak, saya tambah lagi sambal roa, kenari goreng, sagu tumbu, halua kenari.” Ucap Ummi.
Baca Juga: Perempuan 50 Tahun di Kelurahan Tafure Ternate Sulap Sampah Jadi Kerajinan
Semua produk yang ada saat ini, kata perempuan dua anak itu, menggunakan bahan dasar lokal. Karena lebih gampang didapatkan di pasar.
“Saya juga buat minuman Sari Buah Pala. Salah satu tanaman khas Maluku Utara yang buah dagingnya tidak dimanfaatkan, saya jadikan sebagai minuman yang mempunyai khasiat untuk kesehatan, seperti insomnia.” Ucapnya.
Tentu, kata Ummi, usahanya ini semua berkat dukungan dari suaminya, yakni Muhammad Assagaf, yang juga sebagai mentornya. Untuk mendapatkan resep dan rasa yang tepat, ia dan suami bekerja lebih keras, mencoba berkali-kali.
“Dalam seminggu Sari Buah Pala bisa diproduksi sampai 100 botol lebih, apalagi ada event-event nasional, misalnya Sail Tidore 2022 kemarin, bisa mencapai 1000 botol lebih, terjual habis. Alhamdulillah pemasukan sangat cukup.” Katanya.
Selain dari minuman Sari Buah Pala, Ummi menyampaikan, ia juga membuat Bebidas Reis (Sari Buah Pala yang berkarbonasi). Ini milik Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kota Ternate.
“Jadi, produk ini kita hanya karyakan. Ada enam pelaku Industri Kecil Menengah yang membuat produk tersebut, dibuat pelatihan, akhirnya saya mendapat kewenangan untuk membuat minuman tersebut.” Tuturnya.
Baca Juga: Wanita Paruh Baya Bertahan Hidup Dengan Berjualan Tikar Keliling
“Alhamdulillah dari usaha ini juga banyak membantu perekonomian keluarga. Yang awalnya hanya coba-coba, namun ada hasil di balik itu.” Sambung Ummi.
Dari usaha yang cukup terbilang sukses ini, Ummi sudah mampu membuka lapangan pekerjaan bagi tetangganya. Ada tiga orang karyawan tetap dan juga karyawan lepas yang dibutuhkan ketika ada permintaan banyak.
“Produk saya ini, selain ada di Tara Noate, saya titip di tiga toko dan dua hotel yang ada di Ternate. Kan banyak pelaku UMKM yang produk yang sama, jadi saya terus berinovasi. Karena ketika kemasan dan tampilannya bagus, pasti orang banyak yang membeli.” Bebernya.
Menurut Ummi, pengemasan itu sangat penting dalam setiap produk yang akan dipromosikan ke orang-orang.
“Untuk saat ini pemerintah sudah cukup membantu saya dan beberapa teman pelaku UMKM yang ada di Kota Ternate. Dan semoga anak muda yang lebih paham tentang perkembangan zaman, seharusnya lebih eksis, tetap berinovasi dan kreatif.” Tutupnya.(tr-04)
Reporter: Siti Halima Duwila
Redaktur: Junaidi Drakel