TERNATE (kalesang) – Sejumlah Lurah di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) berangkat ke Denpasar Bali, dalam rangka Bimbingan teknis (Bimtek) penanganan sampah.
Diketahui, puluhan Lurah itu bertolak dari Bandara Baabullah Ternate pada Jumat, (2/12/2022) kemarin.
Dalam keberangkatan itu pula, diketahui terdapat empat Camat yang ikut dalam agenda tersebut, diantaranya Camat Pulau Hiri, Irwan Bakar, Camat Ternate Utara, Marus Ishak, Camat Ternate Barat, Hamid Muhammad dan Camat Pulau Batang Dua, Yulianus.
“Camat hanya mendampigi mereka (Lurah), sesuai tema yang diangkat yaitu publik speaking. Perlu saya tegaskan lagi bahwa Camat hanya mendampigi Lurah.” Ucap Camat Ternate Utara, Marus Ishak, saat diwawancarai kalesang.id, Kamis (8/12/2022)
Dikatakan, sebanyak 78 yang berangkat ke Bali. Meskipun begitu, terdapat beberapa Lurah juga yang tidak ikut dalam perjalanan itu, namun digantikan dengan staf. Kata dia, untuk Lurah di Kecamatan Ternate Utara sendiri terdapat 14 orang, 1 Lurah diantaranya diganti karena berhalangan.
“Lurah Sangaji kondisinya kuran fit, makanya diganti dengan salah satu staf yang ikut berangkat.” Katanya.
“Ada empat Camat yang ikut, saya tidak tahu alasan Camat lain tidak ikut.” Tambah Marus.
Dikatakan, untuk keberangkatan para camat ke Bali itu, Marus menyebutkan, menggunakan anggaran perjalanan dinas bagi para camat. Tidak menggunakan anggaran Dana Partisipasi Pembangunan Kelurahan (DPPK).
“Tidak pakai sama sekali itu dana DPPK. Kalau untuk Lurah gunakan itu (DPPK), karena ada dia pos (anggaran) sesuai dengan pagu anggarannya Rp12 juta.” Ujarnya.
Terkait dengan penggunaan DPPK digunakan ke Bali, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Ternate, Abdullah Hi. M. Saleh mengatakan, yang jelas ada dari DPPK operasional penyelenggaraan pemerintahan kelurahan 30 persen.
“30 persen itu juga di dalamnya ada perjalanan di dinas, dan kecil.” Ungkap beberapa hari kemarin.
Agenda Lurah di Bali
Diketahui keberangkatan sejumlah Lurah di Kota Ternate ke Bali tersebut, dalam rangka untuk mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) public speaking, kemudian studi banding ke Kabupaten Bangli tepatnya di Desa Penglipuran.
Adapun studi banding di Desa Penglipuran Bali itu yaitu untuk menyaksikan dan memahami bagaimana cara penanganan sampah, sebab Desa Penglipuran merupakan desa terbersih ketiga di dunia menurut versi Green Destinations Foundation.
“Kenapa Desa Penglipuran dipilih? Desa itu desa terbersih, itu makanya diajak Lurah ke sana untuk bagaimana belajar pengelolaan kebersihan dan penanganan sampah.” Ucap Kepala Bagian Pemerintahan Kota Ternate, Wanty Juliawanty sat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Disebutkan, kegiatan tersebut dilakukan selama tiga hari, di mana setelah tiba di Bali dilakukan pembekalan materi satu hari, setelahnya ke Desa Penglipuran.
“Itu yang kita mau untuk Lurah belajar, dan diterapkan di Kota Ternate.” Ungkap Wanty.(m-01)
Reporter: Rahmat Akrim
Redaktur: Yunita Kaunar