Pelaksanaan Kubermas dan MBKM Unkhair Bakal Beda
Akan ada Materi Kesiapsiagaan Bencana untuk Masyarakat
TERNATE (kalesang) – Di tengah kondisi rawannya bencana alam di berbagai daerah, edukasi dan kolaborasi gencar dilakukan oleh sejumlah pihak.
Dalam mendorong pencegahan bencana di wilayah Provinsi Maluku Utara, Universitas Khairun (Unkhair) Kota Ternate dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan kuliah tamu bertajuk Pulau-Pulau Kecil Tangguh Bencana.
Sekretaris Utama BNPB, Dr. Lilik Kurniawan, ST, M.Si, mengatakan, bencana yang terjadi tidak mungkin diselesaikan oleh pemerintah daerah saja, namun membutuhkan dukungan dari pihak lain, salah satunya akademisi.
“Nanti ada kerjasama antara BNPB dan Unkhair yang berkaitan dengan penanggulangan bencana dan pengurangan risiko bencana.” Ungkapnya, Selasa (3/1/2023).
Ia mengungkapkan, untuk universitas di wilayah Maluku Utara, yang didorong untuk membantu BPBD dalam menanggulangi bencana adalah Unkhair.
“Dorongan ini agar analisis, sosialisasi, dan layanan publik terkait penanggulangan bencana lebih baik lagi.” Ucapnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan terkait keterlibatan mahasiswa dalam melindungi masyarakat da lingkungan hidup yang berada di pulau-pulau kecil di Maluku Utara.
Sementara, Wakil Rektor III Unkhair, Abdul Kadir Kamaluddin, menuturkan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan BNPD. Sebab, kerjasama dari kedua pihak telah dilakukan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, implementasi dari kerjasama tersebut, akan melibatkan mahasiswa dalam sejumlah program, diantaranya, Kuliah Bersama Masyarakat (Kubermas) dan Meredek Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
“Ini pertama kali dilaksanakan, mahasiswa akan dilibatkan. Semoga akan ada mata kuliah terkait pentingnya kebencanaan ini.” Ujarnya.
Ditempat yang sama, Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam, menambahkan, kedatangan dan kerjasama itu, telah diinisiasi sejak lama.
“Sudah dari tahun lalu ,tahun ini baru kita bisa implementasikan.” Katanya.
Dari hasil kuliah tamu, Ridah mengaku, terdapat sejumlah poin penting yang disampaikan, sehingga, hal itu, menjadi dasar dalam menjalankan program kedepan.
“Paling penting ada database yang sangat detail dari BNPB terkait titik rawan bencana di Maluku Utara, data itu kita dapat melakukan kajian lebih dalam.” Tandasnya.
Reporter: Sitti Muthmainnah
Redaktur: Wawan Kurniawan