Membaca Realitas

Jatuh Bangun Inayat Pertahankan Depot Nukila di Kota Ternate

Inayat: Dari Usaha Ini Saya Harap Bisa Bantu Orang Lain

TERNATE (kalesang) – Selama ini banyak yang beranggapan bahwa meneruskan usaha orang tua lebih enak daripada merintis usaha sendiri. Tapi tidak semua akan berjalan mulus. Bahkan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Hal ini dirasakan oleh salah satu penerus usaha Depot Nukila, Inayat Alhaddar. Depot Nukila berada di Kelurahan Gamalama, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara.

Inayat Alhaddar menuturkan, sudah sejak lama ia urus usaha milik kedua orang tuanya. Dia mengaku nama Depot Nukila, tidak punya alasan tersendiri, kebetulan tempat tersebut berada di sekitar taman Nukila.

Tentu, Inayat mengatakan, usaha milik orang tuanya waktu itu belum hasilkan banya produk. Mereka hanya jual beberapa kue kering dan jual kue milik orang lain.

“Setelah lulus SMA di tahun 1997, saya memilih bantu kedua orang tua jalankan usaha tersebut.” Katanya, Sabtu (21/1/2023).

Baca Juga: Kedai Sinar Gemilang dan UD. Kentjana Berhasil Memikat Hati Pelanggan

Di tahun 2000-an, lanjut Inayat, ayahnya hembuskan nafas terakhir. Dia dan keluarga harus kehilangan sosok pemimpin, memang saat itu sangat sulit baginya dan seluruh keluarga.

“Usaha milik kedua orang tua yang saya teruskan ini tidaklah semudah yang dibayangkan, jatuh bangun selalu saya rasakan.” Ucap anak bungsu dari delapan saudara itu.

Di tahun 2021, Inayat harus kehilangan sosok seorang Ibu. Mau tidak mau ia harus bekerja lebih keras lagi, agar usaha kedua orang tuanya tidak terhenti di tengah jalan.

“Saya sangat menginginkan agar usaha ini lebih maju lagi. Awalnya cuma 4 produk yang dibuat oleh orang tua saya, kemudian saya kembangkan lagi hingga sekarang sudah mencapai 25 produk.” Bebernya.

Saat ini, Inayat menambahkan, dari 25 produk itu, di antaranya berupa varian rasa kue bagea, makaroni berbagai varian rasa, olahan kenari, olahan pala, olahan ikan dan stik rumput laut.

“Lambat laun, usaha Depot Nukila mulai berkembang dengan bantuan dari kakak Saya. Banyak hal yang saya pelajari dari kedua orang tua saya. Sejak masih ada ayah dan ibu, kami tidak pernah harap bantuan dari pemerintah.” Katanya.

Baca Juga: Demi Nafkahi Anak Istri, Pria 55 Tahun Ini Nekat ke Ternate

Selain itu, soal rasa, Inayat tetap pertahankan apa yang orang tua turunkan padanya. Misalnya, pembakaran kue yang masih gunakan alat tradisional, seperti forno.

“Dengan usaha ini, saya sangat berharap bisa membantu orang lain. Seperti membuka lapangan kerja. Saat ini saya sudah punya tiga karyawan.” Ujarnya.

Untuk pemasaran, Inayat mengaku, sebelumnya ia menitipkan di Multi Mart. Namun sekarang sudah di beberapa tempat, seperti Muara Mall, Batik Tubo dan Pasar Swalayan Tara Noate dan beberapa toko lainnya.

“Untuk penjualan media sosial saya masih pikir-pikir, karena ongkos pengiriman cukup mahal. Biasanya ada yang langsung hubungi saya.” Jelasnya.

Selain itu, Inayat menambahkan, untuk pertahankan sebuah usaha agar tetap jalan, ia tetap pertahankan harga, walaupun kebutuhan pokok sedang mahal. Keuntungan yang kecil bukan masalah bagi dia, yang terpenting adalah modal bisa berputar lagi.

Baca Juga: Penikmat Kopi yang Satu Ini Berhasil Bangun Kedai Renjana Coffee Ternate

“Hal yang penting juga, adalah kualitas rasa. Walaupun murah, tetapi rasa tidak boleh berubah. Saya tetap pertahankan rasa dari dulu sampai sekarang.” Ungkapnya.

Dalam usaha seperti kue ini, kata Inayat, inovasi sangat diperlukan dalam bangun sebuah brand. Saat ini ia gunakan kemasan yang lebih kecil agar lebih terjangkau harganya.

“Dan kemasan juga harus lebih menarik.” Ucap Inayat.

Selain itu, Inayat bilang, dalam bangun sebuah usaha seseorang harus belajar dengan siapa saja, bangun kerja sama yang baik dengan sesama pelaku usaha.

“Semoga ke depannya usaha saya juga lebih berkembang agar bisa bantu orang lain untuk buka pekerjaan. Dan Alhamdulillah pemerintah saat ini sudah cukup membantu saya.” Pungkasnya.(tr-04)

 

Reporter: Siti Halima Duwila
Redaktur: Junaidi Drakel