TERNATE(kalesang)– Angka stunting di Kabupaten Halmahera Tengah diprediksi akan mengalami kenaikan.
Kepala Biro (Kabiro) Kajian dan Strategi Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) Wilayah XI Maluku- Maluku Utara- PapuaBarat Galang Agustira K. Halang mengungkapkan, tercemarnya sungai Desa Sagea, Kecamatan Weda Utara dapat mempengaruhi angka stunting di Kabupaten Halmahera Tengah.
“Penggunaan air bersih menjadi faktor utama pencegahan stunting, namun kalau sungai sagea tercemar maka yakin dan percaya air bersih pun susah untuk diperoleh.” Ungkapnya, Senin (4/9/2023).
Berita terkait: Kecam Pencemaran Sungai Sagea Halmahera Tengah, Dema IAIN Ternate: Konsolidasi Besar-Besaran Bakal Dilakukan
Baginya, Kabupaten Halmahera Tengah sebagai produsen tambang nikel terbesar kedua di Indonesia harus mampu untuk melakukan upaya pencegahan dan penurunan stunting dari segala aspek. Salah satunya, sumber air besih.
“Mungkin kita ketahui bersama, warga Desa Sagea tidak memiliki sumber air lain selain di sungai, kalau air tidak diperoleh secara sehat, maka ini berakibat pada kesehatan warga.” Jelasnya.
Baca juga: JATAM Tuding Rusaknya Sungai Bokimaruru Halmahera Tengah Akibat Aktivitas Pertambangan
Untuk diketahui, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Provinsi Maluku Utara pada tahun 2021 mencapai 27,5 persen dan di tahun 2022 mengalami penurunan menjadi 26,1 persen.
Reporter: Sitti Muthmainnah
Redaktur: Wawan Kurniawan