TERNATE (kalesang) – Jumlah pengungsi akibat erupsi gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, hingga saat ini terus bertambah.
Jumlah pengungsi pada tiga desa, yakni Desa Tungute Sunyi, Tungute Ternate dan Gam Ici di Kecamatan Tabaru, tercatat mencapai 1.911 jiwa.
Dandim 1501 Ternate, Letkol Adietya Yuni Nurtono saat dikonfirmasi menyebutkan, warga terdampak erupsi yang dievakuasi ke lokasi pengungsian mayoritas adalah perempuan dan anak-anak.
“Perempuan dan anak-anak paling banyak.” Katanya, Senin (27/5/2024).
Adietya yang juga Ketua Posko Siaga Bencana Gunung Api Ibu itu mengatakan, semua kebutuhan mendesak para pengungsi masih aman dan terus didistribusi.
“Untuk popok anak-anak dan kebutuhan makan 3 kali sehari masih bisa terpenuhi dengan aman.” Ujarnya.
Baca Juga: Satgas Bencana Alam Erupsi Gunung Ibu di Halmahera Barat Gelar Rapat Evalusai
Pendistribusian logistik yang menjadi kebutuhan maayarakat di lokasi pengungsian, menurutnya, didistribusi secara bertahap karena terkendala lokasi yang cukup jauh.
“Bantuan semuanya dipusatkan di Jailolo, prosesnya nanti didistribusi dari Jailolo dan selanjutnya dibagikan langaung ke warga yang terdampak yang berada dilokasi pengungsian.” Tuturnya.
Bantuan ini, lanjut Adietya, adalah bantuan dari BPBD, TNI-Polri dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara.
“Jika warga ada yang mau menyalurkan bantuan untuk korban erupsi gunung, maka bisa salurkan ke posko di Jailolo, karena bantuan dari masyarakat akan kita salurkan langsung.” Ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Adietya meminta kepada masyarakat untuk tidak terpancing dengan berbagai informasi yang tidak benar terkait dengan aktivitas gunung Ibu.
“Jangan mudah terpancing, konfirmasi saja langsung ke posko untuk informasi yang lebih jelas.” Pungkasnya.
Reporter: Juanda Umaternate
Redaktur: Junaidi Drakel