Rangkul BPBD, BMKG Ternate Gelar Simulasi Gempa Bumi dan Tsunami
TERNATE (Kalesang) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Ternate menggelar simulasi bencana gempa bumi dan tsunami atau Pacific Ocean Wave Exercise 2024. Kegiatan ini dilakukan setiap dua tahun sekali.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Kelas III Ternate Gede Eriksana Yasa mengatakan, kegiatan Pacific Ocean Wave Exercise 2024 yang digelar di Kantor BPBD Kota Ternate itu diadakan di tempat-tempat yang berhadapan langsung dengan Laut Pasifik.
“Kegiatan ini dilakukan pelatihan untuk menguji peralatan BMKG yaitu InaTEWS terkait waktu pengiriman warning dari InaTEWS.” Kata Gede Eriksana saat diwawancarai, Rabu (30/10/2024).
Setelah pesan atau warning tsunami itu tiba, lanjut Gede Eriksana, pihaknya pun melatih bagaimana cara membaca pesan yang masuk dalam layar warning receiver system (WRS). Dengan mengetahui atau membaca pesan dari layar WRS, maka dapat membantu langkah apa saja yang akan diambil jika terjadi gempa bumi atau tsunami.
“Misalnya setelah membaca pesan dari layar WRS itu, respons dari BPBD seperti apa? Jadi melapor ke pimpinan BPBD kemudian diteruskan ke walikota dan disampaikan ke masyarakat.” Jelas Gede Eriksana.
Disamping itu juga, pihaknya pun melihat langkah selanjutnya, bagaimana jika terjadinya tsunami. Misalnya waktu tsunami yang terbaca dari layar WRS akan terjadi dalam 50 menit ke depan, dengan begitu BPBD akan segera merespons hal tersebut untuk kemudian disampaikan ke masyarakat.
“Jika itu sudah dilakukan dengan baik sebagaimana pelatihan hari ini dan langkah-langkah yang dilakukan, maka jika terjadi gempa bumi atau tsunami BPBD dapa mengambil langkah cepat, sehingga dapat memperkecil korban jiwa atau bisa juga tidak ada korban jiwa.” Tuturnya.
Ia pun berharap dari pelatihan-pelatihan Pacific Ocean Wave Exercise 2024 yang digelar ini dapat melatih kesiapsiagaan baik dari BMKG sendiri maupun BPBD.
“Kami berharap pemerintah daerah dapat bekerjasama dengan BMKG untuk sesering mungkin melakukan simulasi-simulasi seperti ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan agar tahu apa yang harus dilakukan bila terjadi gempa bumi atau tsunami.” Pungkasnya.
Sekadar diketahui, kegiatan ini dilakukan secara serentak bersama BMKG Pusat beserta BPBD-BPBD di daerah yang berhadapan langsung dengan Samudera Pasifik, seperti di Manado, Gorontalo, Palu, Ambon, Sorong, dan Jayapura.(adv)
Reporter: Rahmat
Editor: Redaksi